TANGSELXPRESS – Dalam debat kedua Pilkada Banten 2024, calon gubernur nomor urut 2, Andra Soni menekankan pentingnya pendidikan sebagai langkah strategis untuk memutus mata rantai kemiskinan di Banten. Andra mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan di Banten masih di bawah standar wajib belajar 12 tahun, dengan rata-rata lama belajar masyarakat sekitar 9,5 tahun, setara dengan lulusan SMP.
“Saya meyakini bahwa pendidikan adalah kunci bagi setiap individu dan bangsa untuk lepas dari kebodohan dan keterbelakangan,” ujar Andra dalam debat kedua, Kamis (7/11/2024).
“Saat ini, rata-rata lama belajar masyarakat Banten masih di bawah 9,5 tahun, atau setara dengan lulusan SMP. Oleh karena itu, kita perlu akselerasi dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia di Banten, salah satunya dengan memberikan layanan pendidikan gratis,” sambungnya.
Andra melihat pendidikan gratis sebagai solusi konkret untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia Banten. Menurutnya, kondisi Banten yang berbatasan dengan Jakarta seharusnya dapat mengikuti jejak ibu kota dalam menyediakan anggaran untuk pendidikan gratis.
“Dengan kondisi Banten yang tertinggal, kita harus segera melaksanakan program pendidikan gratis ini. Mampukah anggaran kita mendukungnya? Jawabannya ada pada transparansi dan efisiensi anggaran. Selama masih ada kasus korupsi dan penyimpangan keuangan, artinya ada ruang untuk menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak kita,” ungkapnya.
Selain itu, Andra menyoroti pentingnya kesejahteraan guru sebagai pendidik, mengingat peran mereka dalam keberhasilan pendidikan. Dia menyerukan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat untuk memastikan program pendidikan nasional dapat diterapkan secara efektif di Banten.
“Di sinilah peran pemerintah daerah dan pusat harus bersinergi, karena seorang gubernur adalah perpanjangan tangan presiden dalam melaksanakan program-program nasional yang relevan,” ungkapnya.
Menurutnya, pendidikan gratis tidak hanya akan meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan, tetapi juga berperan dalam mengurangi peluang penyalahgunaan anggaran, berbeda dengan program bantuan sosial yang rentan terhadap penyimpangan.
“Saya percaya, dengan pendidikan gratis, peluang penyalahgunaan anggaran bisa ditekan. Ini berbeda dengan program-program lain yang memiliki risiko penyimpangan lebih tinggi,” ungkapnya.
Andra meyakini bahwa pendidikan gratis adalah langkah nyata untuk mengakhiri siklus kemiskinan di Banten, dengan komitmen tegas pada tata kelola pemerintahan yang bersih dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Saya yakin, pendidikan gratis ini adalah langkah nyata yang dapat memutus siklus kemiskinan di Banten,” tambahnya..