TANGSELXPRESS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada serentak 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 29, Graha Bunga, Pondok Aren, pada Minggu (3/11/2024).
Dalam simulasi tersebut, setelah menyerahkan formulir pemberitahuan, warga yang datang ke TPS secara bergiliran menerima dua surat suara, lalu menuju bilik pencoblosan untuk memilih Gubernur Banten dan Wali Kota Tangsel, hingga menandai jari mereka dengan tinta sebagai langkah terakhir dalam pemungutan suara.
Ketua KPU Banten, M. Ihsan mengungkapkan bahwa tujuan dari simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang dilaksanakan adalah untuk memahami dan menyiapkan dengan baik prosedur yang harus diikuti dalam pemungutan suara.
Selain itu, simulasi juga bertujuan untuk mengukur seberapa lama waktu yang dibutuhkan dari awal proses pemungutan hingga penghitungan suara.
“Selain memahami proses penghitungan suara, simulasi ini juga bermanfaat untuk mengetahui durasi waktu yang dibutuhkan dalam proses seluruh pemungutan suara,” ujar Ihsan di lokasi acara.
Ihsan juga menyampaikan bahwa Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 memiliki perbedaan dengan pemilihan Presiden dan Legislatif.
Pada Pilkada nanti, warga yang memberikan suara mereka hanya akan mendapatkan dua surat suara saja.
“Hanya terdapat dua jenis surat suara untuk Pilgub dan Pilwalkot, berbeda dengan proses pemungutan suara pada Pilpres dan Pileg,” terangnya.
Sementara itu, Ketua KPU Tangsel, M Taufiq MZ menyatakan bahwa simulasi yang diadakan bertujuan untuk mengevaluasi kenyamanan, keamanan, aksesibilitas, serta durasi waktu yang diperlukan mulai dari pemungutan hingga penghitungan suara.
“Hari ini melalui simulasi non-teknis, kita mencoba mengukur berapa lama waktu yang diperlukan apabila jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 418 orang telah selesai,” jelasnya.
Simulasi tersebut dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan warga sekitar. Sebanyak 418 yang terdiri dari 193 laki-laki dan 225 perempuan yang turut serta dalam proses simulasi tersebut. (arga)