TANGSELXPRESS – Burnout syndrome merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi seseorang ketika merasa stres dan mengalami kelelahan secara emosional serta secara fisik. Hal ini dapat menyebabkan seseorang menjadi perfeksionis dan merasa pesimis. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan.
Menurut survey, burnout syndrome masa kini sering menerpa kaum gen Z, khususnya dalam hal pekerjaan di mana mereka dituntut mencapai target dengan tingkat stress yang tinggi.
Burnout syndrome bisa juga berkaitan dengan perasaan gagal dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang, sehingga mengakibatkan level stres berlebih, karena pekerjaan sudah mencapai titik puncak.
Siapapun dapat terkena burnout syndrome. kebanyakan kondisi ini terjadi pada orang yang sering memaksa diri untuk terus bekerja.
Gejala seseorang saat mengalami burnout syndrome, diantaranya:
– Kelelahan dan menghindari pekerjaan, seseorang akan merasa lelah dan merasa stres dengan pekerjaannya sehingga cenderung akan menghindari kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaanya dan juga merasa lelah secara emosional dan tidak bersemangat dalam pekerjaannya.
– Seseorang dengan burnout syndrome dapat mengalami gejala kelelahan fisik seperti sakit perut dan sakit kepala.
– Performa kerja menurun dan memengaruhi kinerjanya karena sulit dalam berkonsentrasi.
– Seseorang cenderung mudah marah jika semuanya tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi.
– Menarik diri dari lingkungan sosial, stres, dan frustasi akan pekerjaannya membuat penderita burnout syndrome bersikap sinis terhadap orang yang bekerja dengan mereka.
– Mudah sakit, burnout yang terjadi berkepanjangan dapat membuat imunitas tubuh menurun sehingga rentan terkena flu, pilek, sakit kepala, sakit perut serta gangguan tidur, kecemasan dan depresi meningkat.
Langkah-langkah cara mengatasi burnout syndrome:
- Buat prioritas
Buat prioritas pekerjaan dari yang penting ke yang kurang penting, sehingga energi tidak terlalu banyak terkuras.
- Bicarakan dengan atasan
Komunikasikan dengan atasan bahwa pekerjaan tersebut membuat Anda terbebani dan membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan.
- Kurangi ekspektasi dan beri apresiasi terhadap diri sendiri
Atur pola pikir dan bersikap realitis dapat menurunkan ekspektasi terhadap pekerjaan yang dikerjakan.
- Ceritakan kepada orang terpercaya
Coba bercerita kepada orang yang dipercaya sehingga dapat membantu melepaskan emosi negatif dan mengurangi stres pekerjaan.
- Jaga keseimbangan hidup
Cari dan luangkan waktu untuk bersantai dan melupakan sejenak semua hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
- Ubah gaya hidup
Terapkan gaya hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan sehat, rutin berolah raga dan tidur yang cukup. (Kemenkes)