TANGSELXPRESS– Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) tengah melakukan sejumlah upaya untuk menekan angka stunting di wilayahnya. Upaya-upaya preventif yang dilakukan oleh pemkot, seperti pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil, sudah berjalan secara masif.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar, mengungkapkan bahwa kolaborasi antar-sektor harus terus diupayakan dan diperkuat guna mencapai wilayah yang bebas stunting.
“Berbagai upaya tersebut berhasil membawa angka stunting di Tangerang Selatan mengalami penurunan drastis. Angka stunting di Tangsel sempat menyentuh 19,9 persen dan saat ini mampu diturunkan hingga 9,2 persen,” tuturnya Senin (30/9).
Menurut dr. Allin, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan dan diperkuat. Di antaranya adalah melakukan kunjungan rumah, melaksanakan pos gizi di seluruh kelurahan, dan memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi balita dan ibu hamil.
“Hingga bulan Agustus, PMT lokal telah diberikan kepada 1.024 balita (72,01%) dengan naik berat badan, 585 balita dengan perbaikan status gizi atau sebesar (41,14%),” jelasnya.
Pemerintah Tangsel juga mengambil beberapa langkah lain dalam menekan angka stunting, seperti merujuk balita stunting, wasting, dan weight feltering ke rumah sakit rujukan, memberikan edukasi kepada masyarakat terkait 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah stunting.
“Serta melaksanakan pelatihan skrining deteksi intervensi dini tumbuh kembang dan pemberian makan bagi balita dan anak pra-sekolah oleh tenaga kesehatan, kader, dan guru sekolah,” paparnya.
Pemkot Tangsel juga membentuk kader remaja sebagai agen penggerak dalam aksi bergizi di sekolah dengan mengkampanyekan minum tablet tambah darah yang berbentuk tim asuhan gizi di Puskesmas dan Rumah Sakit.
“Dinkes Tangsel juga melakukan skrining dan deteksi dini ibu hamil berisiko tinggi dan bayi balita risiko tinggi. Selain itu, pemkot telah membangun 1.800 tangki septik di tahun 2023 dan 800 tangki septik di tahun 2024 untuk memperhatikan sanitasi,” ucapnya.
Menghadapi tantangan terkait kesadaran masyarakat dalam hidup sehat dan pemantauan tumbuh kembang balita yang belum optimal, Dinkes Tangsel tetap akan berupaya melaksanakan kegiatan untuk menekan angka stunting.
Pihaknya juga berencana memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat tentang stunting.
“Dinkes Tangsel akan terus mengevaluasi seluruh kegiatan yang sudah berjalan dan memberikan masukan untuk program ke depan,” tandasnya.