TANGSELXPRESS – Universal Institute of Professional Management (UIPM) dan Institute for Development of Policy and Local Partnership (IDP-LP) menjalin kerjasama bagi peningkatan keterampilan pelajar dalam memahami isu-isu global. Kerjasama tersebut diwujudkan melalui program Youth Diplomatic Global School (YDGS).
“Program ini sangat tepat diluncurkan di tengah berbagai persoalan global yang terjadi saat ini. Dengan dasar itulah menjadi relevan bagi pelajar untuk sejak dini memahami isu global,” jelas Head Ambasador Kingdom of Prussia untuk Indonesia, Prof. Dr. Prince Mohammad Soleh Ridwan disela penandatangan nota kesepahaman di Jakarta, kemarin.
Menurutnya pemahaman sejak remaja tentang isu global bisa menjadi upaya membangun perdamaian dunia. Peran remaja saat ini tidak bisa ditempatkan pada konteks lokal atau nasional saja. Remaja saat ini secara naluri alamiahnya bertumbuh dalam konteks global.
“Youth Diplomatic Global School juga disupport Royal Society International Kingdom of Prussia. Maka itu saya sebagai head ambasador UIPM UN Ecosoc berinisiatif pula mensupport gagasan tersebut,” pungkasnya.
Ditegaskan pula gagasan YDGS ini juga sejalan dengan program Sustainable Development Goals United Nations, dengan melakukan kolaborasi ke berbagai negara dan keluarga bangsawan nasional dalam menciptaan perdamaian dan kemanusiaan. Hal demikian sejalan dengan pembentukan United Nation yang dituangkan dalam 17 program SDG’s.
Prof. Ridwan menambahkan motto Bhinneka tunggal Ika bukan hanya milik Indonesia, namun juga milik dunia. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
“Program ini relevan pula untuk mahasiswa, akademisi dan khalayak umum, agar ikut aktif memahami program SDG’s sekaligus memahami isu-isu global,” paparnya.
Prof. Ridwan menambahkan implementasi Sustainable Development Goals United Nations telah menjadi komitmen bangsa-bangsa, sebagai upaya membangun perdaban manusia yang lebih baik. Membanguan perdaban yang lebih baik perlu kehadiran remaja-remaja yang berkapasitas global.
“Singkatnya semangat Bhinneka Tunggal Ika dan program SDG’s menjadi akselerasi terwujudnya prinsip equity, solidarity dan universality,” pungkasnya.
Direktur IDP-LP, Riko Noviantoro menambahkan program YDGS memang didesain untuk menghadirkan remaja Indonesia yang siap berkiprah pada pentas global. Menjadi duta perdamaian, duta dialog lintas negara bahkan menjadi diplomat dimasa depan.
Program YDGS, lanjut Riko bakal diikuti pelajar SMA atau yang sederajat. Pelajar yang ikut program ini dilatih pengetahuan dan keterampilan dalam memahami isu luar negeri. Peserta mendapatkan pembakalan dari para ahlinya yang kemudian diajak mengikuti simulasi persidangan di kantor PBB.
Kerjasama IDP-LP dan UIPM UN Ecosoc, tegas Riko harapannya mampu memberikan nilai tambah kualitas pribadi remaja Indonesia pada masa depan. Sekaligus mengasah kemampuan remaja Indonesia untuk bisa memainkan peran Indonesia lebih optimal di kancah global.
“Yakinlah remaja Indonesia bisa menjadi penggerak perdamaian dunia dimasa depan,” pungkasnya.