TANGSELXPRESS – Penyebab kematian tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi dipastikan bukan karena senjata tajam. Hal ini merujuk dari pemeriksaan awal dimana polisi tidak menemukan adanya luka terbuka atau patah tulang dari ketujuh mayat tersebut.
“Dari hasil sementara tidak ditemukan luka terbuka kepada ketujuh jenazah dan tidak ada patah pada tulang, pada alat gerak,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Minggu (22/9).
Wira mengatakan hanya itu saja hasil diskusi sementara terkait autopsi yang akan dilaksanakan pada Senin (23/9).
Dia mengakui, para remaja yang menjadi korban dilaporkan loncat ke kali sebelum ditemukan menjadi mayat. Kemudian, masih ada beberapa mayat yang belum bisa diidentifikasi.
Dia menambahkan, untuk hasil pemeriksaan lebih detail bisa ditanyakan ke Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri.
Hingga kini, kasus penemuan mayat tersebut masih ditangani Polres Metro Bekasi Kota. “Masih ditangani di Bekasi dulu nanti kita ‘back-up’,” ujarnya.
Sebelumnya, warga menemukan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi, tepatnya belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT004/RW008, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi pada Minggu pagi pada pukul 06.00 WIB dan dilaporkan pukul 07.00 WIB.
Polisi menyebutkan, penemuan tujuh mayat itu diduga karena tawuran. Terlebih, saat itu polisi sedang patroli untuk mencegah peristiwa itu.
Polisi menangkap sebanyak 15 orang tersangka dan tiga di antaranya membawa senjata tajam (sajam).