TANGSELXPRESS – Penyebab sakit perut pada anak, umumnya bersifat ringan, karena pola makan buruk, kekenyangan, sembelit maupun akibat perut kembung.
Namun tak jarang sakit perut yang dialami anak bisa menjadi pertanda serius, seperti kasus keracunan atau infeksi virus dan bakteri.
Bahkan banyak orangtua yang tak mengetahui, bahwa sakit perut juga bisa jadi penanda kondisi psikis anak sedang memburuk.
Terlebih lagi, bila disertai dengan perubahan perilaku yang negatif dan gejala fisik seperti hilangnya nafsu makan dan sulit tidur.
Untuk mengenal lebih dalam, simak uraian seputar penyebab sakit perut pada anak berikut ini:
- Makan berlebihan dan kekenyangan
Orangtua mana yang tak bahagia ketika buah hatinya lahap saat menyantap makanan. Namun, perhatikan pula porsi makanan yang tepat agar anak tidak kekenyangan. Pasalnya, faktor kekenyangan menjadi salah satu penyebab sakit perut pada anak yang seringkali dialami.
Penting bagi orangtua untuk memerhatikan pola makan buah hatinya agar tidak sampai berlebihan. Bila terus dibiarkan, hal ini bisa berisiko pada obesitas yang dapat meningkatkan risiko potensi penyakit degeneratif, seperti diabetes, stroke dan jantung.
- Sembelit
Serupa dengan kekenyangan, penyebab sakit perut pada anak satu ini pun terkait erat dengan pola makan yang buruk, yakni kurangnya asupan serat. Dan akan semakin diperparah lagi dengan kebiasaan anak-anak yang sering menahan BAB dan hanya sedikit minum air putih.
- Perut kembung
Perut kembung yang dialami oleh anak tidak serta merta terjadi dengan sendirinya. Kondisi ini dapat dipicu oleh sejumlah faktor misalnya terlalu banyak menelan udara saat makan atau menyusui, konsumsi makanan maupun minuman bergas berlebihan dan masih banyak faktor lainnya.
- Alergi makanan
Alergi makanan terjadi akibat respon abnormal dari sistem imun tubuh terhadap protein yang terkandung dalam makanan.
Telur, susu, kacang-kacangan dan makanan laut merupakan beberapa jenis makanan yang menjadi penyebab umum timbulnya reaksi alergi pada anak, seperti gatal-gatal, mengi, sesak napas, sakit perut hingga pembengkakan.
- Keracunan makanan
Anak-anak, terutama yang masih berusia dini belum mampu mengerti sepenuhnya makanan atau benda apa saja yang berbahaya bagi dirinya.
Apapun dapat dipegang dan dimasukkan ke mulutnya tanpa memedulikan risikonya. Hal inilah yang lantas menyebabkan anak rentan mengalami keracunan.
Untuk itu, selaku orangtua hendaklah lebih memerhatikan dan memantau apapun tingkah laku yang anak perbuat, baik di dalam maupun di luar rumah. Jauhkan berbagai benda atau zat berbahaya dari jangkauannya.
Perhatikan pula pemberian obat-obatan dan beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan anak mengalami keracunan.
- Gigitan dan sengatan serangga
Dalam banyak kasus, sengatan serangga seperti tawon, lebah, laba-laba atau kalajengking seringkali menyebabkan kemerahan, bengkak, nyeri dan gatal-gatal pada area kulit yang terkena.
Namun tak jarang, racun serangga yang masuk ke dalam tubuh juga dapat menyebabkan sakit perut, mual, pusing dan demam. Anak-anak lebih rentan mengalami kondisi ini mengingat sistem imun mereka yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa.
   7. Stres
Tak hanya orang dewasa yang dapat mengalami stres, anak-anak pun dapat mengalami hal serupa. Sayangnya, banyak orangtua yang tak tahu dan kurang peka dalam memahami kondisi kejiwaan buah hatinya.
Anak yang sedang stres dapat menunjukkan beberapa perilaku negatif, seperti sering menangis, rewel dan kerap berdebat atau membantah orangtua.
Sementara untuk gejala fisik yang dapat dikenali, diantaranya sering mengeluhkan sakit kepala, sakit perut, sulit tidur dan kehilangan nafsu makan.
- Infeksi
Hal ini patut Anda curigai apabila anak mengeluhkan sakit perut yang kerap berulang. Bisa jadi kondisi tersebut disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang organ pencernaannya.
Salah satu yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah gastroenteritis, yakni infeksi pada usus yang dikenal dengan istilah flu perut.
- Riwayat bedah
Penyebab sakit perut anak lainnya dapat terkait dengan komplikasi yang mungkin terjadi pasca bedah atau operasi yang pernah dilakukan sebelumnya, seperti pada kasus usus buntu.
Komplikasi ini biasanya meliputi ileus (sumbatan usus), timbulnya abses atau kumpulan nanah dan perlengketan usus yang semuanya itu dapat menyebabkan keluhan nyeri atau sakit perut.