TANGSELXPRESS – Selebritas Teuku Jordan Zaky dipercaya menjadi National Director Miss Universe Indonesia 2024 yang akan segera digelar.
Dalam konferensi pers Miss Universe Indonesia 2024, Jordan, panggilan akrabnya, menjelaskan alasan kenapa dirinya terlibat dalam ajang kecantikan ini. Dia menyebut ingin mengontribusikan idealisme dalam diri.
“Memang dari secara pribadi juga saya punya banyak Idealisme kenegaraan yang ingin saya sampaikan atau masukkan ke dalam program dari Miss Universe Indonesia ini,” kata Teuku Jordan Zaky di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan. Seperti dikutip dari Beritasatu.
“Dan ini menjadi sebuah ajang yang tepat atau tools yang baik untuk mensosialisasikan apa sih yang menjadi idealisme saya untuk budaya Indonesia,” imbuhnya.
Didaulat menjadi National Director, Jordan menyampaikan salah satu hal yang menjadi perhatiannya di acara ini yaitu terkait pemeriksaan body checking yang nantinya akan dilakukan kepada para kontestan.
“Betul sekali itu juga menjadi fokus kita. Salah satu yang amat sangat penting untuk kita meyakinkan bahwa tahun ini tidak akan terjadi lagi hal-hal yang sudah terjadi di luar kontrol mereka,” jelas Teuku Jordan Zaky.
“Saya yakin itu juga hal yang tidak diinginkan. Dan yang pasti lagi ini adalah organisasi yang baru. Kami amat sangat concern terhadap hal tersebut agar tidak terjadi kembali,” bebernya.
Jordan menjelaskan cara yang akan ia lakukan untuk mencegah hal tersebut yaitu mendata dengan lebih detail terkait latar belakang petugas di bagian tersebut.
“Jadi misalnya ini ada 15 peserta perempuan. Siapa yang langsung in touch ke mereka itu kita harus cari datanya, biografinya dan latar belakangnya. Itu akan saya lakukan kepada tim organizer pelaksana,” jelasnya.
“Profil-profilnya pasti akan kita tarik, Datanya dan siapa aja yang bisa ada di area tersebut itu yang harus kita lakukan. Sebagai salah satu langkah agar tidak terjadi lagi hal serupa,” tandasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Miss Universe Indonesia 2023, Andaria Sarah Dewi atau Sarah, divonis 1 tahun 4 bulan penjara terkait kasus body checking dan foto tanpa busana para finalis.
Hakim telah menyatakan Sarah terbukti bersalah melakukan tindak pidana kekerasan seksual berbasis elektronik.