TANGSELXPRESS – Donald Trump kembali menggelar kampanye pertamanya sejak ia lolos dari upaya pembunuhan satu pekan yang lalu.
Trump baru saja menyelesaikan konvensi pencalonannya di Pilpres Amerika Serikat (AS) yang dikukuhkan Partai Republik.
Dilansir dari Reuters, Trump kembali hadir di Grand Rapids, negara bagian Michigan, bersama dengan calon wakil presiden barunya, Senator AS dari Ohio, J.D. Vance pada Sabtu, (20/7/2024).
Ini menjadi acara kampanye bersama pertama mereka sebagai calon presiden resmi dari Partai Republik.
Para pejabat Partai Republik mengatakan pada konvensi pencalonan Trump di Milwaukee, pengalaman Trump menghadapi kematian pada Sabtu, 13 Juli lalu telah mengubah dirinya.
Trump dan Vance tampil di Grand Rapids dengan Partai Republik bersatu di belakang mereka setelah konvensi pencalonan pekan ini.
“Tepat satu minggu yang lalu, bahkan hingga hitungan jam, bahkan hitungan menit,” kata Trump kepada massa, mengenang penembakan 13 Juli di Pennsylvania yang menyebabkan telinganya berlumuran darah. Penembakan itu juga menewaskan salah satu pendukungnya dan menyebabkan dua lainnya terluka.
“Saya berdiri di hadapan Anda hanya karena rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya. Kain kasa putih yang membalut telinganya kini digantikan oleh perban berwarna kulit.
“Seharusnya saya tidak berada di sini sekarang,” lanjutnya.
Michigan adalah salah satu dari segelintir negara bagian yang diperkirakan akan menentukan hasil pemilihan presiden pada November.
Trump menang tipis di negara bagian itu dengan hanya selisih lebih dari 10.000 suara pada 2016. Namun, Joe Biden dari Partai Demokrat membalikkan keadaan pada 2020, menang dengan selisih 154.000 suara dalam perjalanannya menuju kursi kepresidenan.
Sebaliknya, Partai Demokrat berada dalam kekacauan dan tidak ada kepastian lagi bahwa Presiden Joe Biden akan menjadi calon dari Partai Demokrat yang akan menghadapi Trump pada pemilu 5 November.
Biden menghadapi seruan dari elite Partai Demokrat untuk mengundurkan diri sebagai kandidat presiden dari partai tersebut dan mengakhiri upayanya untuk terpilih kembali.
Biden tertinggal dalam jajak pendapat dan tertinggal di setiap negara bagian yang menentang Trump.
Banyak anggota Partai Demokrat khawatir Trump tidak punya jalan menuju kemenangan dan partai tersebut membutuhkan calon presiden baru untuk melawan Trump.