TANGSELXPRESS– Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas sore ini, Senin (8/7), menyambut kedatangan Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang. Menag menilai kedatangan Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) ini akan menjadi kunjungan yang penuh makna bagi Indonesia.
Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb tercatat tiga kali berkunjung ke Indonesia dalam satu dekade terakhir. Dua kunjungan pertama belangsung pada 2016 dan 2018. Pada kunjungan kali ketiga ini, Imam Akbar Al Tayeb dijadwalkan akan berada di Indonesia selama empat hari, 8-11 Juli 2024.
“Alhamdulillah sore ini saya menyambut kedatangan Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, dalam kunjungan resminya ke Indonesia, selama kurang lebih empat hari. Meski singkat, saya rasa kunjungan ini sangat bermakna bagi kita di Indonesia, terutama umat muslim Indonesia,” ujar Menag di VIP Room Bandara Soekarno-Hatta.
Ikut menyambut Grand Syekh Al Azhar, Menteri Agama (1998) M Quraish Shihab, Plt Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Kepala Balitbang Diklat Kemenag Suyitno, serta Staf Khusus Menteri Agama, Abdul Rochman dan Wibowo Prasetyo.
Hadir juga, Duta Besar Mesir, HE Yaser Asheemy, serta beberapa tokoh Mesir, antara lain: Sahar Nasr (Penasihat Grand Syeikh dan CEO Bayt Zakat Al-Azhar), Nahla al-Shaedi (Kepala Markaz Tathwir dan Penasihat GSA Urusan Mahasiswa Asing).
Selama di Indonesia, Grand Syekh Al Azhar dijadwalkan akan bertemu Presiden RI di Istana Negara. Setelah itu, Ketua MHM ini dijadwalkan mengisi Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Imam Akbar Ahmed Al Tayeb juga akan mengadakan diskusi bersama para tokoh lintas agama, serta bertemu dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Pusat Studi Al-Qur’an.
Menag berharap, kunjungan Grand Syekh Al Azhar akan memberi inspirasi tentang pemahaman, pengamalan, dan pengalaman terkait moderasi beragama yang selama ini memjadi fokus dari Universitas Al Azhar.
“Kita tahu bahwa Al Azhar selama ini sangat konsern pada moderasi beragama. Saya kira kedatangan ini juga akan sangat menginspirasi bagi kita semua, dalam berbangsa dan juga beragama,” ucap Menag.
“Karena kita tahu wasatiah atau moderasi beragama itu sangat penting bagi kehidupan beragama serta kesatuan bangsa kita,” sambungnya.
Menurut Gus Men, panggilan akrabnya, Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, memiliki latar belakang warga yang sangat beragam. Jika tidak dikelola dengan baik, keragaman ini juga rentan akan gesekan. “Moderasi beragama sangat penting, karena kita ini sangat beragam baik agama, suku, maupun kulturnya,” jelasnya.
“Saya berharap pemikiran-pemikiran yang dibawa Grand Syekh Al-Azhar ke Indonesia mampu menginspirasi dalam penerapan moderasi beragama,” tandasnya.