BIAYA modal merupakan suatu konsep dinamis yang dapat memberikan pengaruh oleh berbagai macam hal ekonomi serta perusahaan. Adanya struktur yang mendasari biaya modal dirancang dengan beberapa anggapan yang berkaitan akan risiko serta pajak.
Biaya modal sendiri memang diperkirakan untuk beberapa waktu tertentu. Biaya modal memang mencerminkan rata-rata biaya dari modal yang nantinya akan datang atas dasar data yang memang sudah ada. Hal ini sama seperti pemanfaatan biaya modal untuk hal putusan investasi dalam jangka waktu yang cukup panjang untuk kedepan.
Meskipun sebuah perusahaan atau pelaku bisnis mengumpulkan dana secara bersamaan, tetapi biaya modal telah memberikan cerminan terkait hubungan dari aktivitas dari pembiayaan itu sendiri. Contohnya sebuah perusahaan pada hari ini telah melakukan penarikan dana dengan hutang, namun untuk yang akan datang dimanfaatkan modal sendiri sama halnya seperti saham pada umumnya.
Beberapa perusahaan memang telah menggabungkan antara pembiayaan dengan hutang ataupun adanya pembiayaan dengan modal sendiri atau optimal.
Sebuah aturan pembiayaan serta investasi bisa memberikan pengaruh terhadap biaya modal dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Ditentukannya biaya modal dapat dilakukan dengan berbagai bentuk modal yang digunakan oleh si pelaku usaha maupun dari aturan dividen bahkan dari berbagai jenis proyek investasi yang sudah dijalanakan sebelumnya.
Untuk menjadi penentu biaya modal lain merupakan keberadaan atau kendali yang sudah ada pada luar sebuah perusahaan, sama halnya seperti tingkat suku bunga ekonomi, aturan pajak federal dan negara bagian serta lingkungan kebijakan perusahaan tersebut.
Fungsi dari biaya modal sendiri berkaitan dengan pengenaan pajak dalam suatu perusahaan, dalam perhitungan biaya modal bisa diakumulasikan terhadap laba sebelum pajak maupun before tax basis serta ada pada laba setelah pajak maupun after tax basis.
Kemudian ada discount rate yang berkaitan dengan penerimaan maupun penolakan suatu usulan investasi yang bisa ditentukan dengan mengimplementasikan perbandingan antara tingkat keuntungan atau rate of return maupun usulan investasi yang didapatkan dengan sebuah biaya modal dalam sebuah perusahaan itu sendiri.
Misalkan, apabila kita memanfaatkan metode Net Present Value atau Profitability Index dalam hal penentuan diterima atau tidaknya sebuah usulan investasi, sehingga biaya modal memiliki fungsi sebagai “discount rate” yang nantinya dimanfaatkan utnuk mengakumulasikan nilai sekarang dari pendapatan maupun pengeluaran karena investasi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi biaya modal berada di luar kontrol perusahaan, namun ada juga yang dipengaruhi oleh aturan pembiayaan serta investasi dari perusahaan internal itu sendiri.
Faktor pertama adalah tingkat suku bunga, perlu diketahui bahwa faktor ini tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, apabila suku bunga dalam perekonomian mengalami peningkatan, maka biaya utang pun akan mengalami peningkatan karena ada perusahaan yang memang memiliki kewajiban dalam membayar pemegang obligasi dengan suatu suku bunga yang lebih tinggi untuk mendapatkan modal utang itu sendiri.
Faktor kedua adalah tarif pajak, dan ini masih tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan, tarif pajak dimanfaatkan dalam proses perhitungan biaya utang yang dimanfaatkan dalam biaya modal rata-rata tertimbang, serta ada beberapa cara yang memang kurang nyata dimana kebijakan akan pajak ini memang memberikan pengaruh terhadap biaya modal.
Beralih pada faktor yang dapat dikontrol oleh pihak perusahaan yaitu melakukan perubahan pada struktur modal perusahaan, akumulasi biaya modal rata rata tertimbang didasari atas tarif bunga yang setiap komponen dari modal dengan komposisi struktur modalnya, sehingga apabila struktur modalnya mengalami perubahan, maka dari itu biaya modal tersebut juga akan mengalami perubahan.
Faktor kedua yang masih dapat dikontrol oleh perusahaan adalah pembayaran dividen, dimana menurunnya rasio pembayaran dividen bisa saja mempengaruhi biaya modal menjadi meningkat, sehingga akumulasi biaya modal rata-rata tertimbang bisa mengalami peningkatan.
Faktor terakhir yang masih bisa dikontrol oleh perusahaan adalah keputusan anggaran modal, karena kebijakan investasi dapat membawa dampak yang cukup beresiko tinggi, maka ukuran risiko tersebut yang nantinya dapat memberikan pengaruh terhadap biaya modal.
Untuk tingkatan pendanaan serta marjinal biaya modal, dari sumber pendanaan yang memang paling awal dimanfaatkan untuk sumber dana yang memang lebih variatif murah biayanya. Untuk weighted marginal cost of capital atau MMC merupakan sebuah data yang memaparkan keterkaitan antara biaya modal perusahaan dalam tingkat pendanaan yang baru dibuat.
Data tersebut dimanfaatkan untuk menentukan penggunaan tarif diskonto pada proses anggaran modal perusahaan itu sendiri. Ada juga beberapa faktor primer yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya biaya modal tertimbang atau WACC yakni: pendapatan per kapita atau kondisi ekonomi secara umum, kekuatan promosi sekuritas perusahaan, lalu putusan dari operasi maupun keuangan yang memang dirancang secara manajemen, terakhir jumlah pembiayaan yang memang sudah diperlukan.
Biaya modal gabungan pada dasarnya memiliki manfaat dalam proses evaluasi dan penilaian usulan aktivitas investasi berjangka panjang. Tetapi dalam memberikan penetapan biaya modal dari pihak perusahaan secara keseluruhan memang perlu dilakukan perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang atau WACC, unsur dalam proses penimbangnya merupakan suatu proporsi dana bagi setiap jenis maupun sumber modal yang nantinya dimanfaatkan dalam proses investasi proyek itu sendiri. WACC apabila proses pembiayaan sebuah investasi berasal dari beberapa sumber pendanaan, sehingga untuk biaya modal diakumulasikan atas dasar rata-rata terimbang atau WACC.
Perlu diketahui fungsi dari biaya modal rata-rata tertimbang adalah untuk membantu aktivitas manajemen evaluasi apakah perusahaan harus membiayai pembelian aset baru dengan adanya sebuah utang maupun modal dengan melakukan perbandingan kedua opsi dari biaya itu sendiri.
Dengan adanya pembiayaan atas aset baru dengan utang atau modal bisa memberikan dampak atau pengaruh yang cukup signifikan akan profitabilitas sebuah perusahaan serta harga saham secara gabungan. Dengan meningkatnya akumulasi biaya modal rata-rata tertimbang, perusahaan biasanya tidak bisa merancang nilai lebih untuk investor maupun kreditur.
Penulis:
Nama: Thalia Isaura Puspita
Dosen Pengampu: Suciati Muanifah, S.E., M.M., M. Ak.
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi S1
Universitas Pamulang
Artikel ini dibuat dalam rangka tugas mata kuliah Manajemen Keuangan