TANGSELXPRESS – Berpikir berlebihan (overthinking) seringkali terjadi pada warga urban masa kini. Hal ini biasanya terjadi karena faktor kelelahan akan suatu masalah yang tak kunjung selesai atau trauma masa lalu.
Bila dibiarkan, overthinking bisa berpotensi menjadi stress bahkan depresi. Sebaiknya Anda segera mengentikan kebiasaan buruk ini selagi belum terlalu parah dan mengganggu kesehatan mental.
Coba ikuti 9 cara simpel ini untuk membebaskan Anda dari berpikir berlebihan (overthinking):
- Tambahkan rasa syukur setiap hariĀ
Setiap pagi, sore, dan malam hari buatlah daftar hal-hal yang Anda syukuri. Sehingga Anda bisa menyaksikan hal-hal baik yang ada di sekitar Anda.
Terlalu banyak berpikir (overthinking) adalah sesuatu yang bisa terjadi pada siapa saja. Namun jika Anda memiliki pengendalian pola pikir yang baik, setidaknya Anda dapat memilah beberapa pemikiran negatif, dan rasa cemas. Bahkan Anda bisa mengubah stres menjadi sesuatu yang berguna, produktif, dan efektif.
- Kesadaran adalah awal dari perubahan
Sebelum Anda mulai mengatasi kebiasaan berpikir berlebihan, Anda perlu belajar menyadarinya saat hal itu terjadi. Kapan pun Anda merasa ragu, stres dan cemas, coba tengok sedikit ke belakang, lihat situasinya serta cara Anda meresponnya. Pada saat itulah kesadaran Anda tumbuh dan menjadi perubahan yang ingin Anda lakukan.
- Alihkan perhatian pada hal-hal yang membuah bahagia
Terkadang ada baiknya jika Anda memiliki cara untuk mengalihkan perhatian dengan hal-hal yang membahagiakan, positif, dan sehat. Misalnya seperti meditasi, menari, olahraga, mempelajari alat musik, merajut, menggambar atau melukis, agar menjauhkan Anda dari pikiran yang berlebihan.
- Ubah cara pandang negatif menjadi positif
Dalam banyak kasus, berpikir berlebihan disebabkan oleh faktor emosi: ketakutan. Ketika Anda fokus pada semua hal negatif yang mungkin terjadi, Anda akan mudah menjadi lemah. Bila ini terjadi, segera ubah cara berpikir Anda.Ā Visualisasikan semua hal yang dapat berjalan dengan baik dan benar, lalu pertahankan pemikiran tersebut.
- Berhentilah menunggu kesempurnaan
Bagi Anda yang menunggu kesempurnaan, sebaiknya jangan terlalu berharap. Menjadi ambisius itu bagus, tetapi mengejar kesempurnaan adalah hal yang tidak realistis, tidak praktis, dan melemahkan. Saat Anda mulai berpikir “Ini harus sempurna” adalah saat Anda perlu mengingatkan diri sendiri, “Menunggu kesempurnaan tidak pernah sejalan dengan membuat kemajuan.”
- Ubah pandangan tentang rasa takut
Entah Anda takut karena pernah gagal di masa lalu, atau takut mencoba atau terlalu menggeneralisasi kegagalan lainnya. Ingatlah hanya karena segala sesuatu sebelumnya tidak berhasil, bukan berarti Anda akan selalu gagal. Ingat, setiap peluang adalah awal yang baru untuk memulai kembali.
- Sadari bahwa manusia tidak dapat memprediksi masa depan
Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan, yang Anda miliki hanyalah saat sekarang. Jika Anda menghabiskan waktu saat ini dengan mengkhawatirkan masa depan, tandanya Anda sedang merampas waktu saat ini. Menghabiskan waktu untuk mencemaskan masa depan bukanlah hal yang produktif. Habiskan waktu untuk hal-hal yang memberi Anda kegembiraan, itu jauh lebih baik.
- Terima yang terbaik
Ketakutan yang mendasari berpikir berlebihan sering kali didasarkan pada perasaan bahwa Anda tidak cukup baik, tidak layak, atau tidak cukup berdedikasi. Setelah Anda berusaha sebaik mungkin, terimalah apa adanya dan ketahuilah bahwa, meskipun kesuksesan mungkin bergantung pada beberapa hal yang tidak dapat Anda kendalikan, Anda telah melakukan yang terbaik, yang bisa Anda lakukan.
- Aktifkan pengatur waktu
Beri diri Anda batasan. Atur pengatur waktu selama lima menit dan berikan diri Anda waktu untuk berpikir, khawatir, dan menganalisis. Setelah pengatur waktu berbunyi, luangkan 10 menit dengan pena dan kertas, tuliskan semua hal yang membuat Anda khawatir, stres, atau membuat Anda cemas. Ketika sudah 10 menit, robek dan buang kertasnya, lalu lanjutkan dengan melakukan hal yang menyenangkan.
(sumber: shape.com)