TANGSELXPRESS – Sebanyak 296 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa beberapa elemen masyarakat di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat pada hari ini, Senin (27/5/2024).
Adapun aksi unjuk rasa dilakukan untuk menyuarakan penolakan terhadap regulasi yang berpotensi mengancam kebebasan pers dan kebebasan berekspresi serta menuntut pembatalan pasal-pasal kontroversial dalam revisi Undang-Undang (RUU) Penyiaran.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemprov DKI dan instansi.
“Personel ditempatkan di sejumlah titik di sekitar gedung DPR/MPR,” ujar Susatyo seperti dikutip beritasatu.com di Jakarta, Senin (27/5/2024).
Selain itu, pengamanan juga dilakukan dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan DPR/MPR.
Sedangkan penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar DPR/MPR bersifat situasional melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.
“Jumlah massanya 200 orang. Kita lihat nanti jumlah massanya. Apabila nanti di depan DPR/MPR massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan gedung DPR/DPD/MPR akan dialihkan,” ujar Susatyo.
Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.
Selain itu Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
“Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di depan gedung DPR/MPR,” kata Susatyo.
Susatyo menyebutkan personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya.