TANGSELXPRESS – Polisi berhasil menangkap Pegi Setiawan alias Perong di Kota Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam. Perong diduga menjadi otak pembunuhan Vina dan kekasihnya Eky di Cirebon pada 2016 silam.
Meski ditangkapnya Perong menjadi titik terang terhadap kasus pembunuhan Vina, namun hal tersebut menimbulkan sejumlah pertanyaan di masyarakat.
Salah satunya yakni perihal kecepatan polisi menangkap Pegi setelah kasus ini kembali viral usai kisah Vina diangkat ke layar lebar. Pertanyaan lain adalah soal wajah Pegi yang saat ini belum terungkap dan penangkapannya yang ternyata di wilayah Jawa Barat juga.
Soal kecurigaan masyarakat ini, pengamat kriminal Adrianus Meliala menilai wajar.
“Bisa diterima adanya ketidakpercayaan masyarakat terhadap pelaku yang ditangkap. Dilihat dari literatur ketika polisi mendapat tekanan dan mendapat hujatan, maka polisi dituntut untuk melakukan kerja cepat atau spirit justice. Karena ini yang dikejar adalah kecepatan demi memuaskan animo dari publik. Ini bisa menjurus berpotensi terjadinya penganiayaan atau salah tangkap,” ujar Adrianus kepada Beritasatu Utama BTV bertajuk “DPO Kasus Vina Ditangkap, Pegi Pelaku Asli?” Kamis (235/2024).
Namun, lanjut Adrianus, jika terjadi salah tangkap dalam kasus ini maka dampaknya akan luar biasa kepada kepolisian.
“Jika polisi berani melakukan itu seperti melakukan penganiayaan atau salah tangkap di tengah kasus yang sedang viral di mana banyak perhatian tertuju maka dampaknya akan luar biasa ke polisi,” terangnya.
Adrianus menambahkan, dengan ditangkapnya Pegi maka akan lebih memudahkan kinerja kepolisian untuk menangkap dua buron lainnya.
“Logisnya begitu. Dengan ditangkapnya satu DPO maka sisa dua lainnya akan bisa cepat ditangkap. Ketika ketiganya sudah tertangkap maka akan menjadi momen baik untuk kepolisian membersihkan namanya terhadap sangkaan miring akan kinerja mereka,” tambahnya.
Sumber: beritasatu.com