TANGSELXPRESS – Baru-baru ini, turbulensi yang cukup ekstrem terjadi pada pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321, saat terbang dengan rute London menuju Singapura, Minggu (20/5/2024).
Akibat guncangan turbulensi itu, pihak maskapai mengonfirmasi ada korban luka dan satu korban jiwa dalam pesawat jenis Boeing 777-300ER tersebut.
Meskipun turbulensi adalah hal yang lumrah terjadi dalam penerbangan, tetap saja mayoritas penumpang pesawat mengakui bahwa turbulensi merupakan hal yang paling menakutkan saat terbang di udara. Turbulensi biasanya terjadi saat pesawat menembus awan sehingga terjadi guncangan hebat.
Dilansir dari Alternative Airlines, berikut 11 cara yang akan membantu Anda meredam rasa cemas dan takut saat menghadapi turbulensi di pesawat.
- Berdoa
Tidak ada kuasa yang bisa melakukan apapun selain kuasa Tuhan Sang pemilik alam dunia. Ketika akan naik pesawat, jangan lupa untuk memohon keselamatan dan perlindungan pada Tuhan, Sang Maha Kuasa. Begitu pula ketika Anda mulai cemas menghadapi turbulensi, jangan berhenti berdoa sebelum guncangan turbulensi selesai. Pejamkan mata, mohon ketenangan dalam hati dan pasrahkan pada Yang Maha Kuasa.
- Memahami penyebab turbulensi
Turbulensi biasanya disebabkan dari berbagai hal, seperti udara di atmosfer, aliran jet pemicu perubahan angin, terbang di atas gunung atau gedung tinggi yang mengubah aliran angin di langit atas, atau hal lain yang menyebabkan perubahan aliran dan tekanan udara.
- Kenali faktanya
Mungkin Anda sering mendengar info terkait terjadinya turbulensi. Misalnya, turbulensi bisa berisiko menyebabkan pesawat terjatuh. Tapi  Anda salah besar, pasalnya turbulensi paling parah pun hampir tak pernah menyebabkan kecelakaan pesawat.
Turbulensi terakhir kali yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat terjadi pada tahun 1966. Sejak saat itu, beragam teknik modern dan teknologi canggih diciptakan demi memberi edukasi keamanan kepada pilot terkait turbulensi yang memungkinkan mereka mengambil rute alternatif untuk menghindari risiko buruk.
- Jangan lepas sabuk pengaman
Hal terpenting ketika Anda telah duduk di bangku pesawat adalah tetap mengikat sabuk pengaman walaupun saat turbulensi terjadi, baik itu guncangan ringan atau ekstrem. Mengencangkan sabuk pengaman akan meminimalkan Anda terbentur benda padat dan memastikan Anda tidak melukai diri sendiri atau orang di sekitar Anda.
- Percayakan pada pilot
Pilot tentunya sudah dibekali keterampilan dan pemahaman yang mumpuni tekait kondisi cuaca untuk setiap rute penerbangan sebelum lepas landas. Sebelum menerbangkan pesawat, pilot akan mempelajari perkiraan rute penerbangan dan memungkinkan mengubah arah untuk menghindari area dengan turbulensi ekstrem.
- Latihan pernapasan
Saat mengalami turbulensi dan diri Anda mulai merasa panik, mengendalikan pernapasan ialah cara paling tepat untuk menenangkan diri dan mencegah Anda dari kecemasan lebih lanjut. Caranya, pejamkan mata, tarik napas panjang melalui hidung dan keluarkan melalui mulut secara perlahan.
- Mengalihkan pikiran
Jika turbulensi tidak terlalu parah, coba fokuskan pikiran Anda pada hal lain seperti membaca buku, menonton tv, menikmati pemandangan dalam penerbangan atau main game offline. Dengan mengusahakan pikiran untuk fokus ke hal lain, turbulensi akan terasa berlalu tanpa disadari.
- Memilih posisi duduk yang aman
Semua tempat duduk di dalam pesawat memang aman, namun Anda perlu memesan kursi terlebih dahulu untuk memastikan Anda duduk di area pesawat yang tidak terlalu berpengaruh saat turbulensi.
Jika turbulensi tejradi, kursi terbaik berada di posisi bagian depan atau sayap pesawat. Dampak turbulensi kurang terasa di bagian depan pesawat karena berada di luar pusat gravitasi pesawat, sementara di bagian sayap pesawat turbulensi kurang terlihat karena sayap membuat pesawat tetap seimbang.
Sebenarnya tak ada aturan atau data khusus yang mendukung jika satu model atau ukuran pesawat tertentu lebih baik dari yang lain dalam menghadapi turbulensi. Namun secara umum, semakin besar pesawat, akan semakin baik dalam meredam turbulensi.
- Cari jam penerbangan yang tepat
Menurut para pakar penerbangan, pagi hari adalah waktu terbaik untuk naik pesawat agar terhindar dari turbulensi. Udara pagi biasanya jauh lebih halus karena suhunya masih sangat dingin dan padat.
- Pilih rute penerbangan minim turbulensi
Jika Anda memang perlu mengunjungi tujuan tertentu dengan rute penerbangan yang ternyata biasa terjadi turbulensi, Anda mungkin tidak punya pilihan selain mengambil rute penerbangan tersebut.
Namun, jika Anda ingin pergi jarak jauh dan belum memutuskan tujuan yang ingin dikunjungi, ada baiknya Anda memilih destinasi dan mengambil rute penerbangan yang minim turbulensi.
- Konsultasi ke dokter sebelum naik pesawat
Jika Anda adalah seseorang yang punya gangguan kecemasan khusus, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Bisa jadi dokter Anda akan memberi nasihat dengan beberapa latihan pernapasan serta penguatan mental untuk membantu mengatasi kecemasan yang berlebihan.
Dalam beberapa kasus, dokter biasanya akan meresepkan obat anti-kecemasan dan anti-mual untuk membantu Anda mengatasi rasa takut akan turbulensi.