TANGSELXPRESS – Curah hujan yang tinggi menyebabkan kasus penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meningkat.
Sampai April 2024, Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak mencatat, sudah ada 1.536 orang dan enam orang dilaporkan meninggal dunia akibat gigitan nyamuk mematikan itu.
“Kita minta minta warga agar mengoptimalkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M (mengubur, menguras, dan menutup barang-barang bekas) untuk membunuh jentik nyamuk aedes aegypti itu,” kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Budi Mulyanto di Rangkasbitung, Lebak, Selasa (14/5).
Dibandingkan tahun lalu, kasus penyebaran DBD tahun ini terjadi peningkatan, yakni sebanyak 764 orang dan empat orang dilaporkan meninggal.
Meningkatnya kasus DBD itu karena dipicu curah hujan tinggi, sehingga memungkinkan vektor perindukan jentik nyamuk aedes aegypti berkembang biak, terutama pada genangan air di barang-barang bekas maupun bak dan kolam.
Dengan demikian, pencegahan kasus DBD lebih efektif dan murah untuk memutuskan mata rantai penularan dengan kegiatan PSN, dimana kegiatan PSN itu dengan 3M serta menaburkan bubuk larvasida di bak mandi yang terdapat genangan air di lingkungan rumah.
“Jika jentik nyamuk aedes aegypti itu mati, dipastikan tidak menularkan penyakit yang mematikan itu kepada orang lain,” kata dr Budi.
Ia mengatakan saat ini curah hujan masih tinggi, karena memasuki masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga masyarakat agar waspada terhadap penularan penyakit DBD. Sebab, puncak musim hujan itu tentu berpotensi meningkatnya kasus DBD.
Pencegahan kasus DBD, kata dia, perlu digencarkan oleh masyarakat dengan kegiatan PSN , karena bisa mematikan jentik nyamuk dibandingkan penyemprotan (pengasapan) untuk membunuh nyamuk dewasa.
Selain itu, masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan serta dapat membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Kami berharap masyarakat dapat berperan aktif di lingkungannya untuk mencegah penularan kasus DBD dengan PSN,” katanya.
Ia mengatakan pihaknya jika masyarakat mengalami demam, segera berobat ke fasilitas kesehatan setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
Sebab, masa kritis saat suhu tubuh turun (normal) tidak demam lagi, sehingga perlu diwaspadai untuk DBD berat dan dengue syok syndrome tanpa penurunan trombosit sampai di bawah 50.000, dan kenaikan hematokrit.
“Kami minta warga jika demam lebih dari dua hari segera pergi berobat ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.