TANGSELXPRESS – Baby Reindeer, diproduksi oleh Clerkenwell Films, milik BBC Studios, merupakan miniseri drama-thriller yang dikembangkan dari pengalaman otobiografi Richard Gadd yang saat ini viral menjadi perbincangan.
Bahkan setelah tayang di Netflix sejak 11 April 2024 lalu, cerita dan para pemainnya menjadi sorotan sensasi dan kontroversi dunia. Penulis horor terkenal, Stephen King, termasuk salah satu yang memuji serial ini. Ia bahkan memberi perbandingan antara sosok Martha dan Annie Wilkes dari novelnya yang dirilis pada 1987.
Sutradara dari miniseri Baby Reindeer adalah Gareth Tunley. Ia adalah sutradara dan penulis yang terlibat dalam berbagai proyek film dan televisi sebelumnya. Uniknya, miniseri ini dibintangi oleh Richard Gadd, yang memerankan karakter Donny Dunn, versi fiksi dirinya sendiri.
Dalam miniseri ini, Richard Gadd, 34 tahun, memerankan karakter bernama Donny Dunn. Sementara Martha Scott, yang diperankan Jessica Gunning, dikisahkan sebagai penguntit yang sangat terobsesi dan membombardir Donny dengan lebih dari 40 ribu email, 350 jam pesan suara, 744 kicauan di Twitter, 46 pesan Facebook, dan 106 halaman surat.
Berjumlah 7 episode, miniseri Baby Reindeer memadukan latar belakang yang mendalam dengan narasi cukup kuat. Cerita berawal dari Donny Dunn, seorang komedian dan bartender yang terjerat dalam penguntitan sosok wanita bernama Martha. Donny yang awalnya memberikan secangkir teh gratis kepada Martha, berubah menjadi obsesi mengerikan si Martha.
Miniseri ini juga dibintangi oleh: Jessica Gunning memerankan Martha Scott, sementara Nava Mau berperan sebagai Teri. Tom Goodman-Hill tampil sebagai Darrien O’Connor, dengan Hugh Coles sebagai Fransiskus.
Michael Wildman memerankan Greggsy, sedangkan Danny Kirrane berperan sebagai Gino. Shalom Brune-Franklin tampil sebagai Keeley, sementara Nina Sosanya memerankan Liz. Ada juga sosok Thomas Coombes yang berperan sebagai Daniels, dan Laura Smyth sebagai Glenda.
Salah satu aspek mengesankan dalam “Baby Reindeer” adalah penampilan Jessica Gunning sebagai Martha. Dengan kemampuan akting yang luar biasa, Jessica Gunning mampu menampilkan karakter Martha yang kompleks, membingungkan, dengan sisi emosional yang kacau.
Penulisan skenario dan penyutradaraan yang sensitif, sukses mengaduk-aduk emosi penonton. Setiap episode disajikan dengan kekhasan unik, dengan cara membangun ketegangan secara bertahap sambil memperkenalkan lapisan-lapisan baru pada karakter-karakter utama.
Keseimbangan yang baik antara adegan menggelitik dan momen menegangkan, menjadi satu keseruan tersendiri. Di balik ketegangan beberapa scene, disisipkan pula momen-momen komedi yang pas sebagaimana mestinya. Bagi yang belum nonton, pasti penasaran kan?