TANGSELXPRESS – Film bergenre religi romantis berjudul “Dua Surga Dalam Cintaku” hadir menyapa pecinta film tanah air. Film yang diadaptasi dari novel karya wartawan senior almarhum Atho Al Rahman itu baru saja menggelar gala premiere di XXI Bintaro Xchange, Kota Tangerang Selatan, Senin (18/03/2024).
Hadir dalam acara tersebut artis pemeran utama Yuki Kato, Keira Shabira, sutradara Kiki Nuriswan, eksekutif produser Etty Said Alkadrie serta sejumlah undangan penting lainnya.
Acara epic ini membuka perjalanan film “Dua Surga Dalam Cintaku” sebelum menebar cinta dan air mata di layar bioskop pada 21 Maret 2024 mendatang.
“Kami berharap film ini bisa diterima masyarakat pecinta film tanah air. Film ini bercerita tentang keikhlasan, di mana kita harus siap menerima kondisi yang tidak kita inginkan,” kata eksekutif produser Etty Said Alkadrie.
Etty mengatakan, film “Dua Surga Dalam Cintaku” memiliki perjalanan yang sangat panjang sebelum tayang di bioskop. Diawali dengan meninggalnya sang penulis novel yang juga eksekutif produser Atho Al Rahman karena sebuah penyakit.
“Bisa dibayangkan betapa beratnya saat almarhum yang juga suami saya tidak ada. Dan saya harus mengemban amanat berat ini sampai film selesai dan tayang di bioskop,” kata Etty.
Sementara Kiki Nuriswan, sang sutradara menyatakan, film “Dua Surga Dalam Cintaku” adalah film yang sangat berbeda dengan film lainnya. Menurutnya, selain di Indonesia, film ini mengambil syuting di Mekkah, Madinah, dan Taif Arab Saudi.
“Saya kira, ini adalah film Indonesia pertama yang syuting di Bukit Sawa-Marwa. Ini yang menjadi pembeda film “Dua Surga Dalam Cintaku” dengan film lainnya,” kata Kiki.
Sementara itu, Profesor Euis Amalia, Guru Besar FEB UIN Syarif Hidayatullah yang ikut berperan tampil di film ini menyambut baik kehadiran film “Dua Surga Dalam Cintaku”. Euis mengaku bangga film ini bisa hadir di tengah masyarakat.
“Film ini bercerita tentang mahasiswa UIN, mengambil syuting di UIN, penulis novelnya alumnus UIN, dan penyanyi sountracknya juga alumnus UIN. Jadi nuansa UIN nya sangat kental,” kata Euis.
Dia berharap, film ini bisa menjadi pendorong bagi alumnus dan civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk berkarya. “Harapannya tentu akan banyak karya lain yang dilahirkan anak-anak UIN,” harap dia.
Sementara itu, artis pemeran utama Yuki Kato mengatakan, memerankan Zilka dalam film Dua Surga Dalam Cintaku membutuhkan pendalaman lebih karena sangat tidak mudah.
“Karakter Zilka sangat berbeda dengan karakter asli saya. Tentu ini sangat tidak mudah ya,” kata Yuki.
Yuki menyatakan, film “Dua Surga Dalam Cintaku” bisa jadi rekomendasi para pecinta film nasional. “Yuk datang ke bioskop, dan jangan lupa bawa tisu,” ajak Yuki Kato.
Di acara gala premiere itu, sekaligus digelar acara launching original soundtrack film dengan lagu berjudul yang sama, yaitu “Dua Surga Dalam Cintaku” karya El Alice.
El Alice adalah penyanyi religi yang sempat bergabung di grup Debu dan Syabian. “Lagu ini saya buat dengan pemilihan kata-kata yang indah dan semoga bisa diterima masyarakat luas,” kata El Alice.
Selain tayang di Indonesia, Film “Dua Surga Dalam Cintaku” juga akan tayang di tiga negara lainnya. Yaitu Malaysia, Brunei Darusallam dan Singapura.
Sinopsis
Film “Dua Surga Dalam Cintaku” menceritakan tokoh Arham (Aliff Ali), seorang mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Negeri (Syarif Hidayatullah) Ciputat, Tangerang Selatan.
Arham mempunyai teman kecil bernama Husna (Keira Shabira) di kampung halaman di Bogor. Mereka diam-diam saling mencintai.
Sampai suatu hari, mereka saling menyadari bahwa telah jatuh cinta. Mereka melanjutkan ke jenjang pernikahan.
Ternyata, Husna mempunyai penyakit akut, yaitu kanker otak. Husna juga divonis hidupnya tidak akan lama.
Arham bertekad untuk menemani Husna sampai akhir hayatnya. Husna dan keluarganya mendorong Arham untuk melanjutkan pendidikannya. Dengan berat hati, akhirnya Arham move on berpisah dengan istri tercinta untuk menyelesaikan studinya.
Zilka (Yuki Kato) seorang wanita muda yang sempat terjerumus ke dunia hitam, berusaha untuk berhijrah ke jalan yang benar. Dia membutuhkan seorang lelaki yang bisa dijadikan pembimbing ke kehidupannya yang lebih baik.
Pertemuannya dengan Arham, memberi harapan kepada Zilka lelaki yang diharapkan menjadi pembimbing hidupnya. Arham dengan segala kebaikan hatinya dihadapkan kepada dilema untuk memberikan kebaikan kepada semua orang di sekelilingnya.
Kehadiran Erwin (Yogi Werner) seorang psikopat dari masa lalu Zilka menambah kompleksnya masalah yang dihadapi Zilka dan Arham dalam film ini.