TANGSELXPRESS – Punya istri cantik dan seksi ternyata tak sepenuhnya bikin hati bahagia. Buktinya, Bang Ocong terbakar api cemburu gara-gara Misye, istrinya sering digodain Japra, tetangga rumahnya.
Cerita terbakar api cemburu ini akhirnya berujung di kantor polisi. Bang Ocong dijerat pasal penganiayaan berat.
“Maaf pak polisi, saya khilaf,” kata Bang Ocong minta ampun.
Sebenarnya, Bang Ocong adalah tipe pria 6L alias lika-liku laki-laki tak laku-laku.
Dia baru mendapatkan cinta Misye saat usianya telah menginjak 38 tahun. Sementara Misye, baru berusia 20 tahun saat dipinang Bang Ocong. Masih kinyis-kinyis…
“Dik Misye, nanti setelah menikah dengan Abang, kita merantau ke Jakarta ya,” kata pria Pecel Lele alias Pecinta Cewek Lemu-Lemu itu.
Misye yang asli dusun, langsung hooh saja saat dipinang Bang Ocong. Apalagi, dia akan diajak merantau ke Jakarta, kota metropolitan yang sempat dipimpin Gubernur Anies Baswedan.
Di Jakarta, Bang Ocong mengajak Misye tinggal di rumah kontrakan yang cukup sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, Bang Ocong memilih berjualan cilok di dekat sekolahan tak jauh dari rumah kontrakan mereka.
Sementara Misye, cewek Bali alias Bohai, Aduhai namun Lincah itu memilih menunggu Bang Ocong di rumah.
Tanpa sepengetahuan mereka, Japra tetangga rumah mereka tergiur dengan kemolekan Misye.
“Bodinya mirip banget sama penyanyi dangdut,” batin Japra, cowok Bimoli alias bibirnya monyong lima senti itu.
Japra kemudian melancarkan sejumlah jurus maut untuk merayu Misye. Gadis dusun istri Bang Ocong.
“Tahu gak dik, beda sarimi dan kamu?,” tanya Japra kepada Misye.
“Gak tahu bang,” jawab Misye ketus.
“Kalau sarimi isi dua, kalau kamu isi hatiku (eaaaaa),” kata Japra.
Makin hari, Japra makin berani menggoda Misye, terutama saat Bang Ocong gak ada di rumah. Mulai towal-towel sampai mengajak ke hal-hal yang tak senonoh.
Misye pun lama-lama risih.
“Bang, tuh bang Japra kurang ajar. Masak Misye ditowal towel,” keluh Misye kepada suaminya.
Sontak, Bang Ocong tak terima mendapat aduan dari Misye. Bang Ocong kalap, diambilah balok kayu di dekatnya.
Dengan gentle, Bang Ocong mendatangi Japra. Tanpa ampun, dia langsung menghantam kepala Japra dengan balok kayu itu.
“Nih rasakan hasil perbuatanmu,” hardik Bang Ocong.
Japra pun terkapar. Dia harus dilarikan ke rumah sakit di Jakarta Timur akibar luka di kepalanya. Sedangkan Bang Ocong harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di kantor polisi.
Oalah Baaaang…….