TANGSELXPRESS – Hingga Jumat (1/3), terdapat 201 warga Tangerang Selatan (Tangsel) yang terkonfirmasi terjangkit virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Meskipun angka ini meningkat dibandingkan tahun lalu, namun angka kematian menurun.
Dinas Kesehatan mencatat sejak 1 Januari hingga 27 Februari 2024, setidaknya tercatat 201 warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah terkonfirmasi terjangkit virus DBD. Kasus demam berdarah menjangkit terdapat sekitar 201 warga Tangerang Selatan yang tersebar di tujuh kecamatan, mulai dari usia 15 hingga 49 tahun.
Mengutip data resmi Dinas Kesehatan, penyebaran penyakit DBD di bulan ini lebih besar dibandingkan bulan lalu, salah satunya disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi disertai dengan periode berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar, mengharapkan agar masyarakat dapat menjalankan program satu rumah satu jumantik dan menerapkan 3M plus secara rutin, untuk menekan penyebaran DBD. Sebagai informasi, juru pemantau jentik (jumantik) adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk memantau jentik nyamuk dari rumah ke rumah. Petugas khusus ini merupakan sukarelawan dari lingkungan tersebut, untuk memantau jentik nyamuk.
Allin mengungkapkan bahwa DBD masih merupakan penyakit endemik. Tahun ini, terdapat 98 penderita DBD di Januari dan 103 penderita di bulan Februari.
“Jika dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama, memang terjadi peningkatan angka penderita,” jelasnya.
“Memang curah hujan sedang tinggi, jadi telur-telur nyamuk itu mulai menetas,” tambahnya.
Pihaknya berharap agar jumlah kasus DBD di Tangerang Selatan dapat ditekan, dengan kesadaran masyarakat dalam menjalankan 3M plus di rumah masing-masing. Langkah-langkah dalam menerapkan program ini minimal dilakukan satu minggu sekali, yaitu menutup, menguras, mendaur ulang, dan menghindari gigitan nyamuk.
Allin juga menambahkan bahwa rata-rata umur penderita DBD adalah 15-49 tahun. Meskipun tidak terdapat kasus kematian, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kesehatan agar angka penderita DBD dapat ditekan.
Menurut data yang diterima, penyebaran kasus DBD di tujuh kecamatan Kota Tangerang Selatan terjadi sejak 1 Januari hingga 27 Februari 2024. Kecamatan Serpong mencatat 40 kasus, Kecamatan Pamulang mencatat 36 kasus, Kecamatan Serpong Utara mencatat 29 kasus, Kecamatan Pondok Aren mencatat 27 kasus, Kecamatan Ciputat Timur mencatat 24 kasus, Kecamatan Setu mencatat 23 kasus, dan Kecamatan Ciputat mencatat 22 kasus. (arga)