TANGSELXPRESS – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebagai bantuan pangan kepada masyarakat. Acara penyerahan bantuan dilaksanakan di Tandon Ciater, Serpong, Tangsel, pada Senin (19/2).
Benyamin mengucapkan terima kasih kepada Presiden karena telah menyerahkan bantuan tersebut secara langsung ke masyarakat.
Bantuan ini diperuntukkan bagi 22 ribu masyarakat penerima manfaat bantuan pangan untuk membantu memenuhi kebutuhan konsumsi mereka dan meringankan beban ekonominya.
“Hari ini kurang lebih 1.000 lebih ya yang akan menerima bantuan beras 10 kg. Tapi seluruh penerima bantuan ini nanti kurang lebih 22 ribu. Dan ini akan diberikan selama 6 bulan berturut-turut,” kata Benyamin.
Benyamin berharap bahwa bantuan tersebut juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat untuk kembali menguat pascapandemi dengan menjaga konsumsi masyarakat.
“Laju pertumbuhan ekonomi masyarakat di Tangerang Selatan saya harap semakin naik ya. Angkanya sebelum Covid-19 itu 7,2 persen, sekarang sudah di angka 5 persen,” harapnya.
“Caranya ya salah satunya menjaga konsumsi, supaya menekan inflasi, menjaga stabilitas harga pangan. Oleh karena itu kegiatan ini sangat membantu dalam kaitan pertumbuhan ekonomi dan daya beli,” sambungnya.
Benyamin menjelaskan bahwa harga beras di pasaran saat ini tengah mengalami kenaikan, sehingga langkah-langkah cepat harus dilakukan untuk menekannya.
“Saat ini di pasaran harga beras kurang lebih 11-15 ribu rupiah. Saya sudah bekerja sama dengan daerah penghasil beras karena Tangsel bukan penghasil beras. Oleh karena itu, saya akan melihat fluktuasi harganya, kita intervensi lewat operasi pasar, selain cadangan beras pemerintah, Bulog dan lain sebagainya untuk menekan harga, menstabilkan harga sepanjang stok di pasar kita langka. Kita sudah melakukan bazar-bazar murah,” jelasnya.
Pemerintah Kota Tangsel melakukan upaya stimulan kepada masyarakat soal pangan lewat Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Tangerang Selatan. Hal ini dilakukan untuk memperluas cakupan kerja sama dan menekan persoalan inflasi.
Ia juga menekankan pentingnya data penerima manfaat yang tepat sasaran agar dapat mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian masyarakat yang dapat terjadi setiap waktu.
“Makanya saya tiap bulan melakukan cleansing data bersama BPS, Bappeda, Dinas Sosial, Camat serta Lurah. Artinya yang sudah naik dari garis kemiskinan, yang sudah tidak masuk kriteria, ya tidak perlu lagi masuk kedalam itu,” paparnya.
Peran Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) juga diperlukan untuk memastikan data penerima manfaat tepat sasaran dan menjaga kebersamaan di semua tingkatan.
“Berbagai kegiatan dapat kita lakukan bersama. Menyambut Ramadan, kita lakukan bazar, lebarannya melakukan intervensi lewat APBD dan sebagainya. Pasar murah untuk seluruh komoditi, di Kawasan Pertanian Terpadu ini sebentar lagi akan panen bawang merah, dan sebagainya,” ucapnya.
Benyamin pun menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dan panik terhadap ketersediaan pangan di pasaran. Ketika stok kurang, kegiatan operasi pasar akan dilakukan dan RT, RW, dan Lurah akan memastikan bahwa masyarakat mendapat informasi tentang solusi yang tersedia untuk memastikan kecukupan bahan pangan.
“Pemerintah hadir untuk memastikan masyarakat tidak mengalami kesulitan konsumsi,” pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa tujuan pemerintah memberikan bantuan beras karena saat ini harga beras mengalami kenaikan, yang terjadi di seluruh negara.
“Ada perubahan iklim, perubahan cuaca, sehingga banyak yang gagal panen,” terangnya. (arga)