TANGSELXPRESS– M. Delmi, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) dari Kementerian Sosial (Kemensos), telah mengganti paket bantuan perlengkapan keluarga atau family kit yang telah kadaluwarsa bagi korban banjir di Kelurahan Serua, Ciputat, Tangsel.
Sebelumnya, warga mengadukan kepada Kemensos karena menerima family kit berisi minyak telon, bedak, dan sampo yang sudah kadaluwarsa dan dibagikan oleh Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan pada Sabtu (6/1).
“Bantuan yang telah kadaluwarsa telah ditarik oleh Kemensos, dan diganti dengan bantuan baru yang langsung diberikan pada hari yang sama,” kata Delmi dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/1).
Delmi menjelaskan, Kemensos rutin memberikan surat imbauan setiap enam bulan sekali kepada Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, Sentra Terpadu/Sentra dan Balai Besar/Balai Kemensos serta pengurus lumbung sosial se-Indonesia untuk melakukan pengecekan barang logistik bantuan bencana. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penyaluran barang yang tidak layak kepada para korban bencana.
Kemensos menetapkan agar 75 hari sebelum masa kadaluwarsa, barang logistik harus terdistribusi kepada para korban bencana. Namun, apabila dalam waktu 75 hari sebelum kadaluwarsa tidak terjadi bencana, barang logistik bisa didistribusikan untuk mendukung kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Bisa digunakan untuk permakanan bagi panti sosial, permakanan untuk relawan penanggulangan bencana, maupun kegiatan yang menunjang tugas dan fungsi balai besar/balai, sentra terpadu/sentra Kemensos,” jelas Delmi.
Sementara itu, Filipe Da Costa, Penyuluh Sosial Ahli Muda dari Dinas Sosial Tangsel, mengaku lalai memberikan bantuan yang telah kadaluwarsa karena menghadapi situasi panik akibat banjir yang terjadi setelah sekian lama wilayahnya tidak dilanda banjir.
Karena itu, mereka secepat mungkin mendistribusikan bantuan bencana tanpa melakukan pengecekan ulang terhadap kondisi barang.
“Kami panik dan bantuan yang ada di gudang kami keluarkan untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan, kami tidak mengecek ulang kondisi barang apakah sudah melewati masa kadaluwarsa atau tidak,” urainya.(ARG)