TANGSELXPRESS – Jumlah korban baik luka maupun meninggal dunia akibat ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah terus bertambah.
Dari jumlah korban sebelumnya 35 orang, saat ini yang tercatat adalah 51 orang yang semuanya adalah karyawan PT ITSS. Dari 51 korban tersebut, 13 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan sisanya mengalami luka ringan hingga berat. Kebanyakan korban mengalami luka bakar dan saat ini dirawat di sejumlah instalasi kesehatan di kawasan tersebut.
“Data sementara 13 orang meninggal dunia,” terang Kasi Humas Polres Morowali Ipda Abdul Hamid, kepada wartawan di Morowali, Minggu (24/12).
Untuk korban luka berat, petugas membawa mereka ke rumah sakit terdekat. Sedangkan korban luka ringan cukup diobati di klinik perusahaan tersebut.
“Yang kritis langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat,” kata Kapolsek Bahodopi Ipda Edi Cahyono.
Seperti diketahui, ledakan terjadi di smelter PT ITSS Kabupaten Morowali, Minggu (24/12) pagi. Ledakan terjadi saat para pekerja melakukan perbaikan smelter. Kegiatan tersebut dilakukan sejak dini hari sekitar pukul 05.30 WITA.
Berdasarkan keterangan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), dalam peristiwa itu 51 pekerja menjadi korban ledakan tungku smelter PT ITSS. Dalam keterangan tersebut 12 orang dilaporkan meninggal dan 29 lainnya luka ringan dan berat.
“Jumlah korban saat ini sebanyak 51 orang. Sebanyak 12 orang di antaranya meninggal dunia dan 39 lainnya mengalami luka berat hingga luka ringan,” ujar Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan dalam keterangannya.
“Korban meninggal dunia terdiri atas 7 tenaga kerja asal Indonesia, dan 5 tenaga kerja asing,” kata Dedy.