TANGSELXPRESS – Salah satu kewajiban kaum muslim adalah menuntut ilmu. Allah SWT memerintahkan kewajiban menuntut ilmu melalui salah satu firman-Nya dalam Alquran surat At Taubah ayat 122 yang artinya:
“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122)
Tidak hanya urusan menuntut ilmu di sekolah, seorang Muslim juga sangat dianjurkan untuk memperluas wawasannya dengan mengikuti berbagai kegiatan, salah satunya dengan daurah.
Lalu, apakah daurah itu?
Secara bahasa, sejatinya daurah berasal dari kata dara-yadurru-daurah. Sederhananya, daurah artinya adalah pelatihan.
Sedangkan menurut istilah, daurah adalah aktivitas mengumpulkan masyarakat di suatu tempat untuk melakukan berbagai kegiatan guna mendalami Islam.
Jika dikutip dari jurnal Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Dauroh Center di Boyolali tulisan Nafidatul Mufidah, daurah adalah salah satu cara bagi umat Muslim untuk meningkatkan wawasan tentang agama Islam lewat program pelatihan.
Program pelatihan atau kajian keislaman tersebut, biasanya dilaksanakan lebih dari satu hari. Bisa seminggu, sebulan atau bahkan lebih.
Dengan mengikuti daurah, peserta dapat memanfaatkan waktu senggang mereka untuk mempertajam ilmu agama.
Manfaat daurah berbeda-beda, sesuai jenis kegiatannya. Berikut penjelasannya yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Daurah Murobbi
Mengutip buku Lireratus Journal Vol. 2 No. 1 oleh Sulasono dkk., daurah murabbi merupakan program yang dilaksanakan secara khusus sebagai pelatihan untuk menjadi murabbi atau pembina mentoring.
Di beberapa instansi atau pesantren, program ini dilakukan menjelang pergantian pengurus. Tujuannya agar murabbi yang baru dapat menyampaikan materi terkait pendidikan rohani, jasmani, hingga fisik dengan lebih baik. Dengan begitu, peserta didik pun dapat memahami pelajaran dengan lebih mudah.
2. Daurah Ramadan
Untuk menyambut bulan suci Ramadan, pesantren biasanya melaksanakan daurah Ramadan. Kegiatan rutin tahunan yang wajib diikuti oleh para santri ini juga dikenal dengan istilah pesantren kilat.
Daurah Ramadan yang dilaksanakan setiap pesantren berbeda-beda. Namun umumnya, pelatihan tersebut meliputi pembacaan quran, diskusi, buka bersama tadarus, dan ta’lim (belajar mengajar). Materi yang dibahas pun biasanya masih berkaitan dengan Ramadan.
3. Daurah Quran
Mengutip jurnal Efektivitas Program Daurah Quran dalam Menghafal Alqur’an di Jaringan Rumah Qur’an Haramain Surakarta Tahun 2018-2019 karangan Anas Khairul Huda, dauroh Quran merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan membantu pesertanya menghafal Alquran dalam waktu singkat.
Target waktu menghafal Alquran yang ditawarkan program ini beragam, yakni 40 hari, 50 hari, dan 60 hari. Daurah Quran dapat diikuti oleh umat Muslim yang berusia 6-12 tahun.
Ada pula daurah yang khusus dilaksanakan untuk orang dewasa. Semua tergantung pada panitia yang mengadakan acara tersebut.
Di antara banyak travel di Indonesia, Annisa Travel adalah salah satu pelopor yang meluncurkan produk Umrah Daurah ke masyarakat. Paket yang mereka tawarkan adalah paket 30 hari mondok di Mekkah
Direktur Utama Annisa Travel Eri Heriawati mengatakan, program Umrah Daurah adalah salah satu program umrah selama satu bulan yang diperuntukkan kepada santri, pelajar atau mahasiswa untuk menuntut ilmu di Kota Mekkah dan Madinah.
“Tentu melalui pelatihan atau kajian keislaman dan berlatih mahir dalam Bahasa Arab,” terang Eri kepada Tangselxpress.com.
Eri mengaku meluncurkan produk baru ini dengan misi terwujudnya insan yang unggul, bertakwa dan cerdas. Sedangkan misi yang mereka emban adalah menyelenggarakan program Umrah Daurah terpadu yang meliputi aspek ruhiyah, fikriyah, dan jasadiyah.
Soal kurikulum, peserta Umrah Daurah tidak perlu cemas. Annisa Travel menggaransi adanya pembelajaran ulumul Alquran, tajwid, tafsir dan pembelajaran kitab khulashah.
“Halaqah tahfidzul Quran tentunya dengan guru yang sangat profesional. Mereka terdiri dari habaib, syech yang semuanya standar keturunan Rasulullah,” kata Eri Heriawati.
Tak melulu soal menuntut ilmu, dalam program ini santri diberikan kesempatan untuk melakukan city tour. Diharapkan, kegiatan ini akan menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah Islam.
“Keunggulan program ini adalah pembelajaran Bahasa Arab tentu menjadi prioritas. Peserta juga bisa maksimal belajar tafsir dan hafalan Alquran agar menjadi tahfidz Quran yang unggul,” kata Eri.
Lalu apa kelebihan Umrah Daurah dibandingkan nyantri kilat biasa?
Eri Heriawati mengatakan, peserta umrah daurah dapat memperluas wawasan dengan kegiatan kunjungan ke kampus-kampus dan pesantren atau rubath. Selain itu, peserta dapat menumbuhkan rasa toleransi terhadap sesame.
“Selain itu, santri bisa menghargai dan menjelajahi budaya baru. Mereka juga bias belajar dari berbagai guru dengan kultur dan budaya yang berbeda,” kata Eri.
Yang terpenting, santri berkesempatan melanjutkan pendidikan di Arab Saudi dan memperkuat kemahiran berbahasa Arab.
Para santri atau pelajar juga berkesempatan mengembangkan kemampuan public speaking dan membangun networking dengan berbagai kelangan dan negara.
“Selama di sana, santri juga belajar menjadi muthawif umrah dan haji. Bahkan, mereka juga bisa belajar menjadi handling airport dan berkesempatan menjadi wirausaha di bidang umrah dan haji,” kata Eri lagi.
Lalu dimanakah mereka menginap selama mengikuti program ini?
“Nantinya mereka akan kita tempatkan di apartemen milik kami. Jadi, mereka bisa belajar dengan sangat baik dan nyaman tentunya,” terang Eri.