TANGSELXPRESS- Menempuh pendidikan di luar negeri menjadi impian banyak kaum muda di Indonesia. Tak sekadar bergengsi, lulusan sekolah luar negeri juga memiliki banyak peluang memasuki dunia kerja dengan posisi yang strategis.
Meski demikian, hal itu sudah pasti menguras banyak biaya. Namun, ada kesempatan untuk belajar di luar negeri tanpa kendala urusan pembiayaan.
Bersama Dr. Phil., Ir. Rino Wicaksono, ST, MArchUD, MURP, seorang akademisi yang juga pakar pembangunan wilayah, jalan menuju bangku sekolah luar negeri terbuka lebar.
Dosen di Institut Teknologi Indonesia (ITI) Kota Tangerang Selatan ini memberikan beragam tips dan informasi mengenai cara mendapatkan beasiswa ke luar negeri.
Menurutnya, ada empat strategi untuk mendapatkan beasiswa S2 dan S3 di luar negeri. Pertama adalah letter of purpose yang kuat, kedua adalah letter of reference yang sangat mendukung, ketiga adalah Bahasa Inggris (minimal IELTS siapkan 7,5 dan untuk TOEFL berikan 20 poin di atas passing grade), keempat adalah IPK minimal 3,3 untuk S1 dan 3,5 untuk S2.
Dalam artikel kali ini, politisi dari Partai Nasdem ini membahas strategi awal yaitu Letter of Purpose.
“Salah satu persyaratan untuk mendapatkan beasiswa luar negeri adalah letter of purpose yang kuat. Letter of purpose ini terbagi menjadi tiga bagian,” jelas pria yang juga caleg DPR RI dari Partai NasDem dengan dapil Banten III Tangerang Raya (Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang).
Bagian yang pertama adalah opening.
“Biasanya terdiri dari latar belakang, tujuan, sasaran dan juga lingkup spasial, lingkup substansi kemudian produk yang akan dihasilkan dan akhirnya adalah outcome atau manfaat yang akan dirasakan orang banyak,” papar pria penerima beasiswa STAID USA dan AusAID ADS itu.
Bagian yang kedua adalah body paragraph.
“Body paragraph terdiri dari data sekunder dan data primer yang dilengkapi dengan analisis kuantitatif dan kualitatif dikembangkan dengan metodologi riset yang Anda pernah lakukan secara sederhana untuk hal-hal yang akan Anda pelajari lebih jauh,” ujarnya.
Bagian yang ketiga adalah penutup.
“Bagian penutup ini harus sangat meyakinkan dimana Anda menyatakan Anda siap untuk bekerja keras, Anda siap untuk bekerjasama dengan siapapun dan Anda memastikan kalau pulang maka ilmu yang didapatkan itu tidak untuk kepentingan diri sendiri tapi untuk kepentingan orang banyak,” paparnya.
Terakhir Rino mengatakan, “Untuk mendukung letter of purpose, Anda bisa siapkan dokumen-dokumen portofolio yang pernah Anda lakukan.”
“Semoga sukses,” ucap pria lulusan Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Insinyur Profesional dari Institut Teknologi Indonesia.