TANGSELXPRESS – Memasuki awal November 2023, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sedang menghadapi musim hujan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel telah mempersiapkan beberapa tindakan pencegahan guna mengantisipasi potensi bencana yang terjadi di wilayah tersebut.
Terdapat tiga jenis potensi bencana yang dikhawatirkan, yakni banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. BPBD Kota Tangsel telah memasang rambu-rambu informasi rawan bencana di wilayah tersebut.
“Sebanyak 49 kelurahan telah ditetapkan sebagai wilayah yang rawan terjadi bencana,” ungkap Kepala Seksi Mitigasi BPBD Kota Tangsel, Essa Nugraha Sudjana saat ditemui oleh awak media pada Rabu (8/11).
Untuk mencegah terjadinya banjir, BPBD Kota Tangsel telah bekerjasama dengan masyarakat untuk membersihkan drainase serta daerah aliran sungai yang tersumbat sampah. Selain itu, BPBD Kota Tangsel telah melakukan sosialisasi, edukasi, dan pelatihan penanganan bencana kepada masyarakat.
Dan untuk memastikan langkah-langkah preventif dapat dilaksanakan dengan baik, tim personel satuan tugas (Satgas) yang terdiri dari 20 orang telah disiapkan serta 16 komunitas sadar bencana dan anggota relawan dari 10 kelurahan tangguh turut membantu.
BPBD Kota Tangsel, di bawah koordinasinya, telah menyiapkan 10 unit perahu karet, dua unit tenda pengungsi, satu unit mobil dapur umum, dan 1.500 paket sembako untuk mengantisipasi dan mengatasi kemungkinan terjadinya bencana di wilayah tersebut.
“Satgas telah ditempatkan di posko terpadu BPBD serta Damkar di Kecamatan Pamulang dan Pondok Aren,” terangnya.
Dengan demikian, BPBD Kota Tangsel telah siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan.
BPBD Kota Tangsel telah melaporkan terdapat 26 titik rawan banjir dan 6 titik rawan tanah longsor yang tersebar di enam wilayah kecamatan. Kasus kejadian banjir pada tahun 2022 meningkat tajam dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 203 kali kejadian dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.192 kepala keluarga, jika dibandingkan dengan 2021 yang hanya terjadi 54 kali.
Di wilayah Kecamatan Pamulang, titik rawan banjir terdapat pada perumahan Lembah Pinus dan Jalan Flamboyan perumahan Reni Jaya di Kelurahan Pamulang Barat serta Bukit Pamulang Indah di Kelurahan Pamulang Timur.
Di Kecamatan Ciputat, titik rawan banjir tersebar pada Pondok Payung Mas di Kelurahan Cipayung, Jalan Dewi Sartika di Kelurahan Ciputat, perumahan Al Kapi Puri Bintaro Indah di Kelurahan Jombang, perumahan Ciputat Baru di Kelurahan Sawah, dan perumahan Pamulang Asri di Kelurahan Serua Indah.
Di Kecamatan Ciputat Timur, titik rawan banjir terdapat pada perumahan Pondok Hijau di Kelurahan Pisangan, Perumahan Cirendeu Perumau di Kelurahan Cirendeu, dan Jalan Flamboyan Bawah di Kelurahan Rempoa.
Sementara itu, di Kecamatan Serpong Utara titik rawan banjir terdapat pada perumahan Graha Mas Serpong dan Serpong Park di Kelurahan Jelupang serta perumahan Villa Mutiara Serpong di Kelurahan Pondok Jagung Timur.
Di Kecamatan Pondok Aren, titik rawan banjir terdapat pada Jalan Wijaya Kusuma, perumahan Jurangmangu Permai, Taman Mangu Indah di Kelurahan Jurangmangu Timur, Pondok Kacang Prima dan Villa Bintaro Regency, Pondok Maharta di Kelurahan Pondok Kacang Timur, dan Palem Bintaro di Kelurahan Pondok Aren.
Selain itu, di wilayah Kecamatan Setu, terdapat titik rawan banjir pada perumahan Pesona Serpong di Kelurahan Kademangan, Cipta Prima Serpong di Kelurahan Keranggan, dan Kampung Baru Asih Lingkar di Kelurahan Muncul.
Ia pun mengingatkan masyarakat untuk melaksanakan tindakan preventif menghadapi potensi bencana, dan untuk memahami serta memperhatikan rambu informasi bencana.
“Agar masyarakat tetap tenang dan segera melaporkan ke call center penanggulangan bencana melalui nomor telepon 112 jika terjadi bencana,” harapnya.