TANGSELXPRESS – Sebut saja namanya Jamal. Pria tua yang saat ini tinggal di sebuah desa di Tulungagung, Jawa Timur.
Di desanya, Jamal dikenal sebagai bujang lapuk. Tetangga kanan kirinya tak pernah sekalipun melihat Jamal dekat dengan Perempuan.
“Dari muda sampai sekarang, dia jomblo saja,” kata Prapto, tetangganya.
Jamal memang hidup sebatang kara. Sendirian di rumahnya yang mulai rusak dimakan waktu. Sebagian gentengnya mulai copot. Pintu, dan kayu jendela rumahnya mulai keropos dimakan rayap.
Bahkan, cat rumahnya yang semula berwarna putih mulai memudar kecoklatan. Sedangkan halaman rumah Jamal banyak tumbuh semak belukar. Tubuh Jamal yang renta seolah menjawab bahwa dia tak lagi mampu merawat rumahnya.
Rumah itu, dulunya pernah menjadi salah satu rumah terkeren di desa itu. Warga sesungguhnya tak pernah tahu, dari mana Jamal mendapatkan uang untuk membangun rumah.
Dari cerita yang berkembang, dulu Jamal pernah menikah dengan hantu perempuan penunggu kuburan tua yang letaknya berada di belakang rumah Jamal.
Warga di sana tak ada yang tahu, kuburan itu milik siapa. Beberapa warga mengaku, pernah melihat sesosok wanita berbaju hijau yang menampakkan diri di kuburan tua itu.
Jamal yang saat itu hidup miskin, acap kali terpergok warga tidur di kuburan itu. Entah apa yang dia lakukan di sana, yang pasti Jamal sering kali tidur di kuburan itu.
“Ya gak pagi, atau siang. Malam dia sering tidur di sana,” terang Prapto.
Suatu hari, warga di sana geger. Jamal dikabarkan memenangkan lotere yang saat itu disebut SDSB. Konon, Jamal memenangkan hadiah utama SDSB yang jumlahnya cukup besar, hingga dia bisa membangun rumahnya menjadi rumah megah.
Warga desa di sana juga mendengar, Jamal tak hanya sekali memenangkan hadiah SDSB. Namun juga beberapa kali meraup uang besar dari bandar.
Warga di desa itu mencurigai Jamal telah membuat perjanjian terlarang dengan hantu penunggu kuburan tua. Hantu wanita itulah yang memberikan nomor jitu ke Jamal sehingga bisa memenangkan SDSB.
“Isunya, mereka membuat perjanjian. Hantu itu akan membantu Jamal menjadi kaya, jika dia mau menikahi hantu wanita itu,” duga Prapto.
Kecurigaan Prapto dan warga ini karena Jamal tak kunjung menikah meski telah kaya raya. Jika Jamal melanggar sumpah, maka dia akan jatuh miskin.
Hingga akhirnya, hidup Jamal akhirnya berubah drastis. Sang hantu pergi meninggalkan Jamal karena cemburu buta.
Suatu hari, Jamal kedatangan tamu seorang wanita, sebut saja namanya Sumi.
Sumi adalah wanita yang tinggal di desa sebelah. Dia datang ke rumah Jamal karena ingin berteduh dari hujan yang hari itu turun sangat deras.
Iba di hati Jamal menggerakkan hatinya untuk membuatkan Sumi teh hangat.
Rupanya, itikat baik Jamal ini membuat sang hantu wanita berbaju hijau cemburu berat. Dia dikabarkan marah kepada Jamal, hatinya dibakar api cemburu. Saking marahnya, sang hatu memilih pergi dan bersumpah tak akan kembali membantu Jamal.
Sejak saat itu, kehidupan Jamal terus menurun. Dia pun jatuh miskin dan sakit-sakitan.
“Kabarnya, Sumi juga meninggal dunia tak lama setelah peristiwa itu. Meninggalnya sangat misterius, dia ditemukan meninggal pagi hari di kamar tidurnya. Matanya melotot dan tangannya seperti menahan sesuatu. Padahal malam hari sebelumnya dia baik-baik saja,” terang Prapto.