TANGSELXPRESS – Timnas U-24 Indonesia harus angkat koper dari cabang olahraga sepak bola putra Asian Games 2022 Hangzhou, Tiongkok. Egy Maulana Vikri dkk harus mengakui kekalahan 0-2 dari Uzbekistan pada laga babak 16 besar Asian Games 2022 di Stadion Shangcheng Sports Centre, pada Kamis (28/9) malam.
Dalam laga tersebut, Uzbekistan dan Indonesia bermain imbang 0-0 hingga waktu normal 90 menit. Setelah itu dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu 2×15 menit.
Gol yang ditunggu Uzbekistan akhirnya tercipta melalui Ersanov Sherzoo pada menit ke-93.
Tertinggal satu gol, Garuda Muda keluar menyerang. Sebetulnya, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-110. Sayang, gol tersebut dianulir wasit karena Ramadhan Sananta di posisi offside, seusai menyundul bola umpan tendangan bebas Rizky Ridho.
Indonesia selanjutnya mendapat kerugian, seusai Hugo Samir mendapat kartu merah pada menit ke-112. Ia mendapat kartu merah setelah menyikut pemain Uzbekistan.
Uzbekistan mendapat gol kedua melalui tendangan Sherzoo pada menit ke-120+2, usai memanfaatkan umpan tarik. Skor 2-0 untuk kemenangan Uzbekistan hingga laga usai.
Pelatih Indonesia, Indra Sjafri mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para pemain. Ia pun membeberkan alasan mengapa timnya bisa kalah.
“Pertandingan hari ini menjadi pertandingan terakhir Timnas Indonesia (Asian Games). Pertama, saya mengucapkan terima kasih atas perjuangan pemain. 2×45 menit mereka berjuang sampai perpanjangan waktu,” kata Indra Sjafri seusai laga.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para klub yang telah melepas pemainnya ke Timnas Asian Games, meskipun ini bukan agenda resmi FIFA. Sekali lagi terima kasih.”
“Sebenarnya pertandingan tadi berjalan sesuai game plan. Para pemain fokus terhadap pergerakan pemain Uzbekistan. Tetapi, di sepak bola, ada error, error itu dimanfaatkan dengan baik oleh Uzbekistan. Saya mohon maaf kepada masyarakat Indonesia, semua pemain berusaha melakukan pencapaian yang lebih dari Asian Games lalu (2018), di mana kita juga masuk ke babak 16 besar. Pemain fokus mencoba pencapaian yang lebih baik, anak-anak berjuang maksimal. Tapi hasilnya belum bisa,” tutupnya.