TANGSELXPRESS – Anak seorang Perwira Menengah (Pamen) TNI ditemukan tewas dalam kondisi terbakar di Pos Spion (Ujung Landasan 24) Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Minggu (24/9) malam.
“Iya betul dan masih dalam proses penyelidikan. Korban merupakan putra dari Pamen TNI,” kata Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Adrian P Damanik ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Menurut dia, kasus kematian pemuda tersebut tengah diselidiki Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim).
Adrian mengaku belum bisa menyampaikan informasi detail terkait penyebab atau motif terjadinya insiden tersebut.
“Belum (diketahui penyebabnya) masih kita selidiki dengan bantuan rekan-rekan dari Polres Jaktim,” ujarnya.
Polisi menemukan sebilah pisau di Tempat Kejadian Perkara (TKP) jenazah anak Perwira Menengah (Pamen) TNI berinisial CHR (16) di Pos Spion (Ujung Landasan 24) Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata saat jumpa pers di Mapolres Metro Jaktim, Selasa, mengatakan pisau tersebut ditemukan bersama beberapa barang bukti lainnya.
“Barang bukti yang berhasil diamankan satu bilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar, satu celana bekas terbakar, satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, dan satu buah tutup botol berwarna merah,” tuturnya.
Terkait kepemilikan sebilah pisau itu, belum bisa diidentifikasi karena kebetulan ditemukan di lokasi kejadian.
“Kami belum bisa memastikan kepemilikan pisau tersebut karena sidik jari korban juga rusak akibat terbakar,” kata dia.
Menurut dia, kasus yang telah dilaporkan ke Mapolsek Makasar itu masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
Polres Metro Jaktim bekerja sama dengan Satuan POM (SatPom) Lanud Halim Perdanakusuma, dan Puslabfor Mabes Polri untuk mengungkap penyebab kematian anak Pamen TNI AU tersebut.
“Upaya pertama yang dilakukan menerima laporan, yang kedua mendatangi TKP, dan telah dilaksanakan olah TKP, yang ketiga membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Polri untuk dilanjutkan visum et repertum dan juga autopsi,” paparnya.
Leonardus menuturkan korban ditemukan tewas dalam kondisi tubuh terbakar pada Minggu malam (24/9) sekitar pukul 19.40 WIB.
Namun, demikian pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban yang masih duduk di bangku SMA di wilayah Halim itu.
Ditemukan Luka Sayat
Rumah Sakit Bhayangkara Raden Sukanto (RS Polri) Kramat Jati menyebutkan ada luka sayatan atau luka bacok di bagian dada jasad anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16).
“Ada luka seperti sayatan atau bacokan di di bagian dada,” kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Raden Sukanto (RS Polri) Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto ​​​ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan hasil autopsi, kata dia, luka bakar yang dialami CHR hampir di sekujur tubuhnya atau mencapai 91 persen.
“Luka bakar 91 persen, hampir sekujur tubuhnya terbakar. Hanya 9 persen yang tidak terbakar,” katanya.
Namun demikian, dugaan kematian korban CHR bukan hanya karena terbakar melainkan kehabisan darah.
“Korban kehabisan darah, jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut, jadi mengenai hati,” kata Hariyanto.
Dia mengungkapkan sebelum meninggal korban sempat menghirup udara hasil pembakaran. Hal itu mengakibatkan adanya jelaga di rongga pernafasan korban.
“Tapi, saat kita lihat celah nafasnya ada jelaga, di sana. Artinya sebelum meninggal ‘full’, dia (korban) sempat menghirup udara bakaran itu. Jadi, ada di rongga pernapasannya,” kata Jenderal polisi bintang satu itu.
Dia pun tidak memastikan penyebab korban terbakar pada bagian tubuhnya, apakah disiram bensin atau lainnya.
“Saya tidak tahu. Jadi, yang jelas ada luka bakar yang cukup parah mengenai sekujur tubuh. Tapi, ada juga luka trauma karena benda tajam,” ujarnya.