TANGSELXPRESS- Gagal jantung kerap dianggap sama dengan serangan jantung. Nyatanya, kedua kondisi kritis ini sangat berbeda. Yuk, cari tahu perbedaan keduanya.
Dilansir dari laman Halodoc disebutkan jantung merupakan organ yang sangat penting karena berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Tanpa adanya suplai darah yang bersih dari jantung, tubuh tidak akan dapat bertahan dan berfungsi dengan baik.
Penyakit yang bisa menyerang jantung pun banyak, dan masing-masing memiliki penyebab dan gejalanya sendiri. Dua penyakit yang sering menyerang jantung adalah gagal jantung dan serangan jantung.
Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak dapat berfungsi secara optimal. Gagal jantung merupakan kondisi serius, karena otot jantung yang bertanggung jawab untuk memompa darah, perlahan-lahan melemah atau menjadi kaku.
Ada dua tipe gagal jantung, yaitu kiri dan kanan. Biasanya pengidap gagal jantung kiri akan mengalami gejala-gejala seperti sesak napas dan tubuh terasa lemah, sedangkan gagal jantung kanan ditandai dengan adanya pembengkakan pada anggota gerak tubuh, seperti lengan dan tungkai. Berbeda dengan serangan jantung yang terjadi secara tiba-tiba, gagal jantung merupakan penyakit yang tumbuh secara bertahap.
Serangan Jantung
Serangan jantung atau yang dalam istilah medis dikenal juga dengan infark miokard merupakan kondisi dimana pasokan darah menuju ke jantung terhambat akibat adanya penggumpalan darah atau penumpukan lemak, kolesterol, dan unsur lainnya. Bila hambatan tersebut tidak segera terbuka kembali, maka bisa merusak atau menghancurkan otot jantung dan bisa berakibat fatal.
Penyebab Serangan Jantung dan Gagal Jantung Berbeda
Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah karena adanya penyakit jantung koroner, yaitu tersumbatnya pembuluh darah utama (pembuluh koroner) yang memasok darah ke jantung.
Sumbatan ini disebabkan oleh timbunan kolesterol berupa plak yang menempel di dinding pembuluh darah. Plak yang retak akan mengakibatkan terjadinya penggumpalan darah, sehingga akhirnya darah yang menggumpal tersebut akan menghambat jalannya aliran darah dan oksigen ke jantung melalui pembuluh darah.
Sedangkan penyebab gagal jantung biasanya dipicu oleh adanya masalah kesehatan, seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, anemia, cacat jantung sejak lahir, diabetes, dan gangguan ritme jantung.
Gejala Serangan Jantung dan Gagal Jantung
Kamu juga bisa membedakan serangan jantung dan gagal jantung dengan memperhatikan gejala yang timbul. Gejala serangan jantung yaitu adanya rasa tekanan yang kuat pada area dada, nyeri di dada, rasa berat, sesak atau terbakar.
Namun, tidak semua orang yang punya penyakit jantung akan merasakan sakit dada. Tidak semua sakit dada juga adalah akibat serangan jantung. Jadi, penting bagi kamu untuk selalu waspada dengan gejala yang timbul dan membicarakannya dengan dokter yang ahli.
Sedangkan gagal jantung terjadi secara bertahap dalam beberapa waktu. Gejala umumnya adalah mudah sesak napas baik ketika beraktivitas maupun saat beristirahat, tubuh terasa lelah sepanjang waktu, serta kaki atau pergelangan kaki membengkak.
Perbedaan Metode Pengobatan
Pada sebagian besar kasus, gagal jantung merupakan kondisi seumur hidup yang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Sehingga pengobatan yang dilakukan hanya untuk mencegah kondisi penyakit memburuk serta mengontrol gejala selama mungkin. Penanganan yang dilakukan untuk gagal jantung terdiri dari kombinasi obat-obatan, pemasangan peralatan penopang jantung, dan operasi.
Sedangkan, serangan jantung adalah kondisi medis darurat yang harus segera ditangani secepatnya dengan membawa pengidap ke rumah sakit terdekat. Untuk penanganan pertama, pengidap dapat mengonsumsi aspirin dengan dosis normal 300 mg. Kemudian, pengidap serangan jantung juga akan diberikan obat-obatan untuk melarutkan gumpalan darah dan prosedur operasi juga diperlukan untuk mengembalikan aliran darah menuju jantung.