CETERIS paribus adalah asumsi dasar yang berarti faktor-faktor lain dianggap tetap. Contoh ceteris paribus dalam kegiatan ekonomi yaitu jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta berkurang. Tapi, jika harga suatu barang turun, maka jumlah barang yang diminta bertambah. faktor-faktor lain seperti pendapatan, selera, dan harga barang lain dianggap tetap.
Menurut Ekonomi: Dalam ilmu ekonomi, ceteris paribus adalah asumsi yang digunakan untuk mengisolasi hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih variabel. Ini memungkinkan para ekonom untuk menganalisis perubahan dalam satu variabel sementara mengabaikan perubahan dalam variabel lainnya, dengan anggapan bahwa variabel-variabel lainnya tetap konstan.
Menurut Filsafat Sains: Dalam filsafat sains, ceteris paribus merupakan asumsi yang membantu dalam pengujian hipotesis dan membuat generalisasi sementara. Ini mengasumsikan bahwa faktor-faktor lain yang tidak diidentifikasi tidak berubah atau diabaikan, sehingga efek dari variabel yang dipelajari dapat lebih mudah dipahami.
Menurut Sosiologi: Dalam ilmu sosiologi, ceteris paribus digunakan untuk menyederhanakan kompleksitas dalam studi interaksi sosial dan memahami efek dari satu variabel pada variabel lainnya, dengan menganggap variabel lain tetap konstan.
Kelebihan dan kekurangan metode ceteris paribus
Kelebihannya yaitu, dapat meningkatkan akurasi pada penelitian, Dapat memudahkan saat analisis ekonomi yang kompleks, Untuk mengisolasi variabel yang ingin diteliti.
Kelemahannya yaitu, asumsi yang digunakan sulit untuk permasalahan di dunia nyata dan tidak menggambarkan kondisi kehidupan sehari-hari.
Contoh Ceteris Paribus dalam kehidupan sehari-hari
Pada umumnya, asumsi ceteris paribus berguna untuk mempermudah analisis ekonomi dengan mengasumsikan variabel lain adalah konstan atau tetap. Selain itu, ceteris paribus digunakan dalam analisis ekonomi untuk mengisolasi variabel yang ingin diteliti.
Pada suatu waktu, harga es krim naik. Penjual es krim akan merasa kondisi ini menguntungkan. Ia beranggapan bahwa kenaikan harga akan memberikan jumlah penawaran yang banyak.
Penjual es krim akan membuat stok es krim sebanyak-banyak dan mempekerjakan banyak karyawan. Namun sebaliknya, ketika harga es krim turun, pasar es krim menjadi kurang menguntungkan dan penjual hanya membuat sedikit es krim.
Pada harga yang rendah, beberapa penjual bahkan memilih untuk menutup usahanya karena jumlah yang mereka tawarkan menjadi nol. Jumlah penawaran akan naik ketika harga naik, sebaliknya jumlah penawaran akan turun jika harga rendah.
Penggunaan Ceteris Paribus dalam Analisis Permintaan
Pada umumnya, dalam menganalisis permintaan, kita akan menggunakan teori atau asumsi bahwa semakin murah produknya, maka semakin tinggi permintaannya. Hukum ini juga berlaku sebaliknya, semakin mahal produknya, semakin rendah permintaan.
Namun, teori tersebut tidak sepenuhnya benar, sebab ada banyak faktor selain harga yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang. Bahkan, ada beberapa jenis barang yang ketika harganya semakin meningkat, permintaannya juga semakin tinggi.
Berikut ini adalah beberapa jenis barang yang kerap digunakan dalam analisis permintaan:
– Barang komplementer
– Barang subsitusi
– Barang inferior
– Barang superior
Masing-masing barang tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan asumsi yang menyatakan bahwa faktor-faktor lain dari setiap barang tersebut adalah konstan. Setiap kali ada yang menggunakan hukum relasi harga dan permintaan di atas, mereka akan menggunakan asumsi ceteris paribus.
Maka, jika asumsi ceteris paribus digunakan dalam analisis permintaan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
“Jika harga turun, maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat, dengan asumsi ceteris paribus.“
Penggunaan Ceteris Paribus dalam Analisis Penawaran
Seperti yang kita ketahui, sebagai makhluk ekonomi, manusia pasti ingin mendapatkan keuntungan sebesar besarnya, dengan biaya yang paling seminimal mungkin.Asumsi tersebut tentu diterapkan pula oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksi kebutuhan kita sehari- hari. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa semakin mahal harga suatu produk, maka semakin tinggi pula penawaran produk tersebut.
Selain harga, penawaran suatu barang memiliki faktor-faktor pendukung lainnya, antara lain:
– Faktor tingkat keuntungan
– Faktor kebijakan pemerintah
– Faktor insentif/disinsentif
– Faktor proyeksi permintaan suatu produk
Oleh karena itu, agar dapat ditarik asumsi yang baik dan akurat mengenai relasi harga dengan permintaan, maka faktor-faktor diatas harus kita anggap konstan atau ceteris paribus. Artinya, saat kita menyatakan bahwa harga suatu barang memengaruhi penawaran barang tersebut, kita harus menyebutkan bahwa faktor-faktor lain yang sudah kita sebutkan diatas kita anggap konstan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan ceteris paribus dalam hukum penawaran? Dalam hukum penawaran akan selalu berlaku ceteris paribus dan juga akan memengaruhi elastisitas penawaran suatu produk di pasar.
Hukum penawaran menyatakan, bila harga suatu barang meningkat, produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sebaliknya, jika harga turun, produsen akan mengurangi jumlah barang yang dijual.
Penulis:
Ilham Daniswara Darzimal
Mahasiswa Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.