DALAM organisasi, memiliki informasi sangat berguna bagi pengambil keputusan untuk memberi mereka orientasi terbaik tentang bagaimana keadaan dan solusi apa yang dapat ditawarkan. Tentunya informasi yang lebih lengkap dan jelas akan memudahkan pengguna, dan kriteria kualitas informasi yang diberikan harus baik.
Namun terkadang informasi tersebut juga dapat menyesatkan pengguna jika informasi yang diberikan ternyata salah. Oleh karena itu, keandalan informasi harus dipastikan dan informasi yang dihasilkan disistematisasi. Juga informasi yang berguna untuk keputusan keuangan, seperti informasi akuntansi.
Hingga saat ini, akuntansi dianggap sebagai sistem informasi yang cukup sistematis. Laporan dan rangkuman akuntansi yang disajikan selama ini merupakan contoh penciptaan sistem informasi yang sepenuhnya memenuhi kebutuhan manajemen dalam proses pengambilan keputusan di berbagai bidang, terutama keputusan keuangan.
Sistem informasi yang terkendali dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat jika mampu menggunakan teknologi informasi dalam proses manajemennya, yang tentunya membawa nilai yang besar karena keunggulan teknologi informasi, seperti perubahan dari proses manual menjadi proses otomatis.
Sistem informasi manual yang ada sebelumnya digabungkan dan diintegrasikan dengan teknologi yang mendukungnya. Tentu saja, ini berdampak signifikan pada persyaratan kinerja seluruh perusahaan.
Gambaran Umum Sistem, Informasi, Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem
Romney (2015) berpendapat bahwa sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang bekerja sama dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Dia juga berpendapat bahwa perusahaan adalah sistem yang terdiri dari beberapa departemen yang berfungsi sebagai subsistem, membentuk sistem perusahaan.
Namun pendapat lain mengatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan proses yang saling berhubungan dan bersatu untuk melakukan suatu kegiatan atau mencapai suatu tujuan tertentu (Dictionary of Technology and Information, 2009).
Berdasarkan kedua pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan subsistem, komponen atau elemen yang bekerja sama untuk tujuan yang sama dan menghasilkan hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Contohnya adalah sistem komputer.
Secara umum, komputer berfungsi jika ada bagian-bagian berikut:
1. Pemroses (seperti pemroses data);
2. Storage (sebagai media penyimpanan data sementara);
3. Monitor (sebagai alat untuk menampilkan hasil olahan);
4. Keyboard (sebagai sarana input/interaksi data antara manusia dan komputer).
Keempat komponen tersebut memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dan saling berhubungan.
Jadi jelas bahwa suatu sistem mempunyai komponen-komponen yang membentuk suatu sistem dan bekerja sama. Tak satu pun dari komponen ini dapat hilang atau rusak. Jika salah satu dari komponen ini gagal, sistem berhenti bekerja dan tujuan sistem tidak akan pernah tercapai.
Data
Romney (2015) berpendapat bahwa data adalah fakta yang dikumpulkan, dicatat, disimpan dan diproses oleh sebuah sistem informasi. Bisnis harus mengumpulkan berbagai informasi untuk menjalankan bisnis mereka, seperti lokasi tempat bisnis mereka, sumber daya yang mempengaruhi operasi bisnis, dan personel yang terlibat dalam operasi tersebut. Misalnya, perusahaan memerlukan informasi tentang penjualan (tanggal, total penjualan), produk yang dijual (barang atau jasa, kuantitas yang terjual, harga satuan), dan personel yang terlibat (pelanggan, tenaga penjualan).
Informasi
Informasi adalah hasil pengolahan informasi dan fakta terkait yang diolah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan dapat membantu pengguna dalam mengambil keputusan.
Misalnya calon investor yang memiliki saham PT. Selain itu, calon investor juga menanyakan tentang fakta terkait perusahaan dari informan yang dapat dipercaya. Begitu informasi yang tersedia baginya dianggap cukup, calon investor itu sendiri yang memutuskan apakah akan membeli saham PT X atau tidak.
Akuntansi
Pada saat yang sama, akuntansi itu sendiri, menurut Komite Terminologi Institut Akuntan Publik Amerika, didefinisikan sebagai seni mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi semacam itu, yang sebagian besar bersifat finansial, dengan cara yang bermakna dan dalam moneter, dan kemudian menginterpretasikan hasilnya.
Menurut Kiesodkk (2010), akuntansi adalah suatu proses yang terdiri dari tiga fungsi yaitu identifikasi, pencatatan dan komunikasi. Dalam proses identifikasi ini, referensi kegiatan ekonomi yang relevan dikumpulkan dan disortir.
Jenis Sistem Informasi
Secara umum, sistem informasi dibagi menjadi sistem informasi akuntansi (SIA) dan sistem informasi manajemen (SIM). Perbedaan SIA dan SIM terletak pada konsep acaranya. Peristiwa adalah peristiwa yang memengaruhi organisasi yang diproses oleh sistem informasi sebagai unit kerja. Toko ini dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut.
Transaksi keuangan, yang merupakan peristiwa ekonomi yang secara langsung memengaruhi aset dan modal suatu organisasi, muncul di neraca dan dapat diukur dalam satuan moneter.
Transaksi non-keuangan, ini adalah peristiwa yang berdampak langsung atau tidak langsung pada perusahaan, tetapi tidak muncul di neraca dan bukan merupakan unit mata uang, seperti penambahan pemasok baru dengan informasi terkait. SIM memproses transaksi non-finansial yang tidak diproses oleh SIA. Manajemen seringkali memerlukan informasi yang tidak dapat ditangani oleh kemampuan SIA. Contoh kegiatan SIM adalah sistem manajemen portofolio, sistem penganggaran modal, analisis pasar, analisis produk, organisasi dan perencanaan inventaris, jadwal pengiriman, sistem pemantauan tenaga kerja, sistem kompensasi karyawan, dan lain-lain.
Penulis:
Bella Amelia Putri
Mahasiswi Universitas Pamulang Prodi S1 Akuntansi
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.