TANGSELXPRESS – Cuaca terik Arab Saudi yang mencapai 40 derajat celcius lebih memicu kelelahan para jamaah saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina). Hal tersebut dianggap menjadi salah satu faktor pendorong merebaknya penyakit batuk dan pilek yang menerpa jamaah haji asal Indonesia.
Saat di Madinah pada Selasa (4/7/2023) pagi Waktu Arab Saudi, Anggota Komisi IX DPR RI yang ikut dalam Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR Hasnah Syam mengimbau jamaah haji Indonesia agar memakai masker terutama yang terserang batuk dan pilek. Sementara yang masih sehat juga lebih baik memakai masker demi menghindari terjadinya penularan yang meluas.
“Sebagian besar jamaah haji kita terserang penyakit batuk dan pilek bahkan dari sebelum puncak haji Armuzna. Hal ini tentu harus diwaspadai tim petugas kesehatan haji agar kesehatan jamaah tidak memburuk serta bagaimana upaya menjaga kondisi kesehatan jamaah haji setelah Armuzna,” jelas Hasnah dalam kterengan yang diterima.
Jamaah haji diminta untuk tetap disiplin memakai masker guna membatasi penularan virus yang menyebabkan batuk dan pilek tersebut. “Saya amati saat bertemu mereka di pemondokan banyak jemaah haji yang mengalami batuk pilek. Penyakit batuk pilek tersebut karena faktor cuaca dan kelelahan setelah melaksanakan puncak haji di Armuzna,” jelasnya.
Kondisi kelelahan menyebabkan kesehatan menurun, lanjut Hasnah sehingga jamaah mudah terserang batuk pilek apalagi jika tidak pakai masker. Meski tidak berbahaya, batuk pilek bisa membuat aktivitas jamaah haji menjadi tidak nyaman. Batuk pilek disebabkan infeksi virus, terutama rhinovirus, pada hidung dan tenggorokan. Virus ditularkan melalui kontak secara langsung dengan penderita atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus.
“Memang batuk pilek bisa diobati sendiri di hotel pemondokan jamaah haji tapi jangan menganggap itu sepele lalu dibiarkan saja, lebih baik ke klinik di kloternya masing-masing. Itu kan ada pusat kesehatannya, langsung ke sana minta obat,” sarannya.
“Pastikan cairan tubuh tercukupi dengan banyak minum air hangat ini penting untuk mengurangi gejala batuk pilek. Jamaah haji perlu minum air putih setidaknya 8 gelas per hari. Selain itu, jamaah haji dapat mengonsumsi air lemon hangat atau sup untuk menambah asupan cairan,” lanjutnya.
Sering minum juga bertujuan untuk menghindarkan jamaah haji dari kelelahan dan dehidrasi yang dapat memicu munculnya penyakit lainnya. Istirahat yang cukup penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh jamaah haji untuk melawan virus.
Selain membantu mempercepat penyembuhan, istirahat yang cukup bisa mencegah risiko penularan virus ke orang lain. “Terakhir, silahkan minum obat agar cepat sembuh dan sehat,” tutup Politisi Fraksi Partai NasDem itu.