TANGSELXPRESS – Ini adalah sebuah kisah yang terjadi beberapa tahun silam di Riau. Sebut saja namanya Dewi, wanita paruh baya seorang pensiunan PNS.
Dewi adalah wanita Jawa yang tinggal di daerah transmigrasi di salah satu desa di Kabupaten Kampar.
Di desa itu, Dewi tinggal dengan suaminya bernama Jono, seorang pensiunan anggota Polri.
Suatu hari, Dewi terhantam musibah. Cerita pilu yang dialami Dewi bermula saat dia baru saja membeli sepeda motor baru Honda Supra di pusat kota yang jaraknya 60 kilometer.
Pagi itu dia sendirian. Meski jarak antara desa tempat tinggalnya cukup jauh, Dewi tak takut bahaya. Dia pergi menumpang angkutan desa. Perjalanan dari desanya menuju dealer sepeda motor di pusat kota sekitar dua jam.
Setelah membayar sepeda motor yang dia inginkan selesai, Dewi pun membawanya pulang dengan cara menaikinya.
Dia sendirian saja saat menembus hutan dan kebun kelapa sawit yang lebat menuju rumahnya. Keinginannya cuma satu, segera sampai rumah dan memberikan kejutan kepada suaminya.
Namun, tanpa dia sadari, sebuah mobil Kijang terus membuntutinya sejak dia keluar dari pusat kota.
Hingga sampai di jalan yang sunyi, di tengah perkebunan kelapa sawit, Dewi tiba-tiba dipepet mobil tersebut. Ibu tiga anak itu seketika kehilangan keseimbangan. Dia terjatuh di jalan, sementara motornya meluncur masuk parit.
Sedetik kemudian, dua orang pria keluar dari mobil. Mereka merampas tas milik Dewi yang berisia uang, surat-surat dan perhiasan.
Dewi berusaha mempertahankan tas miliknya. Dua pria yang berusaha merampoknya kemudian menganiaya Dewi dengan pukulan hingga dia nyaris pingsan.
Dalam kondisi setengah sadar, Dewi masih ingat dua pria itu merebahkan tubuhnya yang lemah di tengah jalan. Tanpa ampun, perampok jahat itu melindas tubuh Dewi dengan mobil dan meninggalkannya.
Beruntung, Dewi diselamatkan tetangganya yang kebetulan lewat di tempat itu. Dewi sempat diantar sampai ke rumahnya.
Dalam kondisi yang lumayan parah, malam harinya Dewi dilarikan ke sebuah rumah sakit di Kota Pekanbaru.
Di sana, tim dokter segera membawa Dewi ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan. Dokter mendiagnosa, ada 12 tulang di tubuh Dewi yang patah akibat dilindas mobil. Dan salah satu tulang itu menembus paru-parunya.
Dokter menyatakan, Dewi harus menjalani operasi.
Saat menunggu jadwal operasi inilah, cerita mistis dialami Dewi. Suatu malam, seorang dokter datang untuk memeriksanya.
Dokter itu datang sendirian, tanpa didampingi perawat atau suster rumah sakit. “Malam bu Dewi, perkenalkan saya Dokter Daniel,” kata dokter itu dengan suara pelan dan agak berat.
Dewi sempat memandang wajah Dokter Daniel yang putih bersih. Saking putihnya, wajah Dokter Daniel malah terkesan pucat seperti mayat. Dewi sempat merasakan desiran angin dingin menyapu wajahnya.
Dewi juga sempat mencium aroma bunga yang sangat tipis. Bulu kuduknya sempat merinding. “Ada apa bu?,” tanya sang dokter yang dijawab “tidak apa apa dok,” oleh Dewi.
Kepada Dewi, Dokter Daniel menanyakan keluhannya. Dewi menjawab adanya nyeri di beberapa bagian serta sesak di dada.
Kemudian, Dokter Daniel menyentuh bagian-bagian yang terasa nyeri di bagian tubuh Dewi. “Gak apa apa bu, beberapa hari lagi ibu sembuh,” kata Daniel.
Setelah selesai memeriksa Dewi, Dokter Daniel pun pergi. Suasana ICU itu kemudian Kembali sunyi dan dingin.
Usai Dokter Daniel pergi, tiba-tiba mata Dewi terasa sangat berat. Dia pun tertidur dengan sangat lelap.
Hal aneh kemudian terjadi esok harinya. Jono yang setia menunggu Dewi merasa heran dengan aroma minyak gosok yang berasal dari tubuh Dewi.
“Yang ngasih minyak siapa buk?,” tanya Jono.
“Gak ada pak,” jawab Dewi yang juga heran dengan kondisi dirinya.
Yang lebih membuatnya heran, rasa nyeri di tubuhnya berkurang cukup banyak. Dadanya tak lagi sesak. Tubuhnya juga terasa lebih segar dibandingkan sebelumnya.
Belum hilang rasa herannya, saat itulah datang Dokter Samuel dan dua perawat pendamping. “Bagaimana bu, semalam bisa tidur nyenyak,” tanya dokter Samuel kepada Dewi.
“Nyenyak dok, apalagi setelah diperiksa Dokter Daniel tadi malam. Saya bisa tidur dengan nyenyak,” kata Dewi.
Mendengar jawaban Dewi, Dokter Samuel dan dua perawat yang sempat terkejut.
“Semalam ibu diperiksa Dokter Daniel? Di sini tidak ada yang namanya Dokter Daniel bu, dan semalam tidak ada jadwal visit dokter,” kata perawat dengan heran.
Dewi pun bingung dengan jawaban perawat rumah sakit itu. “Ada kok sus, saya sempat ngobrol sama beliau. Dan beliau sempat memeriksa dan menanyakan keluhan saya ,” kata Dewi.
Cerita yang dialami Dewi itulah kemudian jadi pembicaraan petugas kesehatan di rumah sakit itu. Dan hingga saat ini, misteri Dokter Daniel masih belum terpecahkan.
“Mungkin dia adalah hantu dokter yang baik hati yang ingin menolong pasien di sana,” kata Dewi.