PADA dasarnya bahasa memiliki fungsi untuk berkomunikasi. Bahasa menunjukkan ciri suatu bangsa. Bahasa kita adalah bahasa Indonesia, bahasa yang tidak hanya menjadi sumber kebanggaan dan jati diri, tetapi juga sebagai alat pemersatu, yang sangat memengaruhi sejarah bangsa Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi, berinteraksi,dan menyampaikan gagasan, pikiran, dan pendapat.
Menurut (Antari, 2019), Masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mampu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, khususnya para generasi milenial. Penggunaan Bahasa Indonesia pada generasi milenial sekarang ini tergolong sangat rendah.
Faktor-faktor seperti kebiasaan komunikasi individu dan kondisi lingkungannya yang memengaruhi penggunaan Bahasa Indonesia. Selain itu, generasi milenial memiliki pandangan bahwa menggunakan Bahasa baku akan terlihat terlalu kaku dalam berkomunikasi.
Mengenai penggunaan Bahasa Indonesia, generasi milennial sering menggunakan bahasa yang tidak baku, seperti “Bahasa Gaul’’ pada saat berkomunikasi di media sosial, di lingkungan sekitar terutama pada saat berkomunikasi dengan teman sebayanya.
Hal ini disebabkan penggunaan bahasa gaul menjadi sangat popular di kalangan generasi milenial, sehingga mengakibatkan krisis penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Generasi milenial sendiri merupakan masa peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi digital, media dan teknologi seperti saat ini. Generasi yang hidup di era milenial memiliki karakter yang cukup berbeda. Generasi ini sudah menggunakan handphone sejak sekolah dan menjadikan internet sebagai kebutuhan utama, selalu terhubung dengan internet agar bisa mengakses hal-hal baru atau sekadar bersosialisasi dan chatting di media sosial.
Bahasa Indonesia yang baku, merupakan bahasa yang baik dari segi pembicara dan penerima, karena bahasa yang baku akan mempermudah penerima untuk memahami tujuan pembicaraannya, oleh karena itu penggunanaan bahasa yang baku adalah hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari, bukan dalam keadaan formal saja.
Namun pada kenyataannya, masih banyak masyarakat menggunakan bahasa yang tidak baku atau biasa disebut bahasa gaul yang biasa nya di gunakan dikalangan remaja hingga dewasa. Remaja sering menggunakan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari, dan bahkan tidak sesuai kondisi dan tempat, karena penggunaan bahasa gaul sudah menjadi keterbiasaan dalam menggunakan bahasa tersebut.
Penggunaan bahasa gaul sering digunakan tidak sesuai dengan umur lawan bicara (orangtua, dosen, guru dan lain-lain).
Bahasa gaul bisa menjadi salah satu alat untuk memudarkan identitas bangsa, karena bahasa gaul memberikan pengaruh bahwa kemampuan berbahasa remaja saat ini semakin buruk dan jauh dari kata baik dan benar.
Penulis:
Camelia
Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang







