TANGSELXPRESS – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin menguat. Data menunjukkan bahwa sejak awal tahun hingga 28 April 2023, nilai tukar rupiah telah menguat sebesar 6,12%.
Penguatan ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tukar mata uang lainnya terhadap dolar AS pada periode yang sama. Hal ini diungkapkan oleh Sri Mulyani dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor LPS, Jakarta, Kamis 11 Mei 2023.
Menurut Sri Mulyani, penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh surplus transaksi berjalan dan terus berlanjutnya aliran masuk modal asing, sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang tinggi dan inflasi yang rendah. Faktor lain yang mendukung penguatan rupiah adalah imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.
“”Lebih tinggi dibandingkan dengan apresiasi Baht Thailand 1,35%, Rupee India 1,10%, dan Peso Filipina 0,67%. Serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik,” terang Sri Mulyani Indrawati.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga menyatakan keyakinannya bahwa rupiah akan terus menguat ke depannya meskipun The Fed menaikkan suku bunga menjadi 5,25%.
Menurutnya, Bank Indonesia semakin percaya diri terhadap penguatan rupiah karena kenaikan suku bunga The Fed telah dipastikan.
“Makannya BI semakin confident rupiahnya akan menguat. Tempo hari belum menguat karena belum ada kepastian dari fed fund rate. Sekarang ada kepastian dan rupiah bakal menguat mengarah pada nilai fundamentalnya,” jelas Perry Warjiyo.
Perry menambahkan bahwa faktor-faktor seperti inflasi yang lebih rendah, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, imbal hasil yield yang menarik, dan cadangan devisa yang tinggi juga mendukung penguatan rupiah. Semua faktor fundamental ini mempengaruhi penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah untuk fed fund rate.
Dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi domestik dan menjaga kepercayaan investor dalam negeri maupun luar negeri. Dengan demikian, diharapkan penguatan rupiah terhadap dolar AS dapat berlangsung secara konsisten dan berkelanjutan.