TANGSELXPRESS – Pihak kepolisian menduga mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus dan putrinya (Rahmi Dwi Utami) dikuntit terlebih dahulu sebelum diserang oleh pelaku dalam aksi pembacokan di Bojongsoang, Bandung, Selasa (28/3).
“Korban yang menggunakan kendaraan roda 4 jenis HR-V hitam diduga sudah dikuntit oleh pelaku dari luar sebelum akhirnya diserang,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Ibrahim Tompo dalam keterangan tertulis di Bandung, Selasa.
Setelah dikuntit, kata dia, ketika korban sampai di depan rumah dan keluar dari mobil untuk masuk ke rumahnya di kompleks Griya Bandung Asri (GBA) 2 Blok F, pelaku melakukan serangan.
“Pelaku diduga satu orang dan menggunakan sepeda motor matik Honda Beat carbo warna putih,” ucap Ibrahim.
Atas serangan yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, korban mengalami luka di bagian kepala dan leher belakang. Korban kemudian dibawa ke RS Mayapada Buah Batu oleh warga kompleks perumahan tersebut.
“Saat ini kepolisian sedang menyelidiki kasus yang terjadi di kompleks Perumahan Griya Bandung Asri 2, Bojongsoang, Bandung ini,” tutur Ibrahim.
Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol. Kusworo Wibowo menyebut putri mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) yang bernama Tami (22) turut menjadi korban pembacokan.
“Sang anak juga melakukan pembelaan kepada ayahnya, dan juga ikut mengalami luka-luka,” kata Kusworo saat meninjau TKP di kompleks GBA, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Menurut Kombes Pol. Kusworo, Jaja dan putrinya, Tami (22), kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Mayapada Kota Bandung, Jawa Barat.
Polisi hingga malam tadi masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus yang menimpa mantan pejabat negara itu. Rumah Jaja yang menjadi tempat kejadian perkara pun kini telah dipasang garis polisi.
Kapolresta menduga pelaku aksi pembacokan itu hanya satu orang.
Polisi tengah menunggu hasil visum dari rumah sakit yang menangani Jaja tersebut.
Sebelumnya, kasus pembacokan yang menimpa Jaja itu terjadi pada sekitar pukul 15.00 WIB. Rumah mantan Ketua KY itu berada di kompleks GBA Blok F yang letaknya dekat dengan perbatasan antara Kabupaten dan Kota Bandung.
“Kami langsung datang, kemudian memberi pertolongan kepada korban, lalu mengumpulkan saksi,” kata Kapolresta Kombes Pol. Kusworo Wibowo.