TANGSELXPRESS – Pulau Doom adalah adalah sebuah provinsi di Indonesia, dan merupakan pemekaran dari Papua Barat. Meski bernama Barat Daya, namun nama tersebut keliru dan provinsi ini sebenarnya terletak di ujung barat laut Papua.
Wilayah yang termasuk dalam provinsi ini meliputi wilayah Sorong Raya yang terdiri dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Raja Ampat.
Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya telah disahkan menjadi undang-undang dan menjadi provinsi ke-38 di Indonesia.
Pada awal abad ke-20, Belanda membagi Pulau Papua menjadi beberapa afdeeling. Salah satunya adalah onderafdeeling Sorong yang berpusat di Pulau Doom. Belanda kemudian membangun perkantoran, gereja dan pemukiman serta menata perkotaan di pulau ini sehingga menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan.
Jepang pun pernah merasakan tinggal di pulau ini. Pada masa Perang Dunia II, penjajah Jepang menjadikan Pulau Doom sebagai basis pertahanan di wilayah perairan Hollandia. Tentara Jepang banyak membuat gua yang saling tersambung dengan beberapa bungker pertahanan, khas strategi perang Jepang pada masa itu. Bahkan, ada yang bungker yang langsung menghadap ke Bandar Udara Jefman, Sorong.
Pulau Doom memiliki dua kelurahan, yaitu Kelurahan Doom Barat (terdiri dari 3 RW dan 10 RT) dan Kelurahan Doom Timur (terdiri dari 3 RW dan 18 RT). Namun, dua kelurahan tersebut tidak hanya meliputi Pulau Doom, melainkan juga terpencar-pencar di beberapa pulau lain di sekitarnya.
Daya tarik wisata dari pulau ini adalah latar belakang sejarahnya dan alamnya yang indah. Dalam bahasa penduduk setempat, suku Moi, “dum” berarti pulau yang ditumbuhi oleh banyak pohon buah. Dalam kenyataannya, memang banyak sekali tanaman buah-buahan tumbuh di pulau ini, khususnya buah sukun. Pulau Doom adalah masyarakat yang toleransinya tinggi saling bergotong royong.
Bangunan-bangunan di Pulau Doom memiliki arsitektur yang sangat berbeda dengan wilayah Papua lainnya, termasuk Kota Sorong. Rumah masyarakat tradisional pada umumnya berbentuk honai, panggung, atau gubuk kayu. Sedangkan di Pulau Doom, kita menyaksikan rumah-rumah khas Belanda dengan konstruksi betonnya.
Berbagai fasilitas peninggalan seperti gardu listrik, gereja, dan gedung serbaguna pun masih berdiri kokoh, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
“Kita di sini juga masih banyak dan butuh pendidikan agar lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah setempat maupun pemerintah Pusat,” harap Odang yang menemanin tim TangselXpress.com saat berkunjung ke Pulau Doom.