DINGINNYA embun yang jatuh dari daun kamboja membangunkan Roy yang saat itu tertidur lelap. Dengan mata yang masih terasa berat, Roy berusaha membuka matanya. Perlahan…
“Ya ampuun, ngantuk banget gue,” batin dia dengan mata yang masih terpejam.
Sedetik kemudian, Roy menyadari sesuatu yang ganjil terjadi dengan dirinya. Dia merasa tubuhnya dikerubungi semut, dan sedang tertidur di tanah yang basah. Tanpa alas apapun.
Seketika, pemuda 28 tahun itu terbangun.
Hampir pingsan rasanya, saat dia menyadari berada di tengah kuburan.
Yah, kuburan kuno.
Roy tanpa baju, tanpa sehelai benang pun.
“Ya ampun, gue di mana ini,” teriak Roy gemetar.
Dia melihat baju dan celananya berserakan di sejumlah nisan. Sementara, sepeda motor Honda GL 100 miliknya terparkir tak jauh darinya.
Masih di dalam kuburan.
Roy segera menyambar bajunya yang sejak tadi berada di sebuah batu nisan. Diambilnya baju itu dan dia gunakan untuk menutup kembali tubuhnya. Sekilas, dia membaca nama pemilik batu nisan itu, Helen.
——-
Roy sadar, dia baru saja melewatkan malam yang penuh dengan cerita horor.
Dalam kondisi hujan lebat, malam itu Roy harus memutar mencari jalan alternatif. Ini karena jalan di depannya tak bisa dilalui karena banjir.
Dengan motor tuanya, Roy berusaha menembus lebatnya hujan agar segera sampai di rumah.
Tak disangka, dalam perjalanan itu dia bertemu dengan seorang wanita berbaju hijau. Wanita itu terlihat kelelahan dan sepertinya membutuhkan pertolongan.
“Mau kemana kak,” tanya Roy.
“Mau pulang bang,” kata sang wanita sambil menyebutkan nama sebuah daerah di Banten. “Waaah kebetulan kita searah, ayok kak saya antar. Bahaya malam-malam begini kakak sendirian,” kata Roy.
Gayung bersambut. Sang wanita langsung mengiyakan tawaran Roy.
Merekapun meluncur menembus gelapnya malam.
Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka sepanjang perjalanan. Entah mengapa, malam itu Roy merasa perjalanan terasa teramat jauh. Padahal, dia sering melewati kawasan itu.
“Bang kiri, itu rumah saya,” kata sang wanita. “Ayuk bang mampir, kita minum dulu,” tambah sang wanita.
Entah mengapa, tiba-tiba saja mesin motor butut milik Roy mati. Distater bolak-balik, tak mau menyala juga, Roy pun menyerah.
“Istirahat saja dulu bang di rumah. Kita minum kopi dulu, kebetulan bapak dan ibu saya sedang pergi,” kata wanita itu setengah menggoda.
Roy sepertinya tak mampu menolak. Dia mengiyakan ajakan wanita yang tidak dia kenal sebelumnya. Malam itu, Roy memutuskan memilih beristirahat di rumah wanita tersebut.
“Dia cantik, siapa tahu ini rejeki saya,” batin John nakal.
Roy memilih duduk di sofa yang berada di dekat tangga. Sementara sang wanita membuatkan kopi untuk Roy.
“Nama saya Helen bang, Abang namanya siapa,” tanya sang wanita sambil meletakkan kopi di dekat Roy.
“Saya Roy,” jawab Roy sambal menyeruput kopi.
Roy sempat heran. Saat menyeruput kopi tersebut, dia sempat mencium aroma melati dan kemenyan. Meski aromanya samar-samar, Roy masih mampu menciumnya dengan baik.
Setelah meminum kopi tersebut, Roy merasa dirinya mengalami keanehan. Dia hanya menurut saja saat Helen mengajaknya ke dalam kamar. “Yuk bang, mumpung bapak dan ibu saya tidak ada,” kata wanita itu.
Dan di kamar itulah, Roy dan Helen melakukan hubungan terlarang. Hubungan antara manusia dan bangsa dedemit.