TANGSELXPRESS – Produser sekaligus sutradara film Girry Pratama saat ini masih disibukkan dengan urusan kredit mobilnya yang bergulir ke PN Tangerang. Girry menggugat secara perdata salah satu bank swasta yang secara sepihak melelang mobil miliknya tersebut.
Girry mengaku kecewa karena mobil tersebut telah empat tahun bersamanya. Dia kecewa karena mobil kreditannya dilelang secara sepihak.
“Banyak yang aneh. Saya minta tanggal berapa mobil saya dilelang saja nggak dikasih tahu. Masak cuman telat (bayar) nggak sampai sebulan sudah dilelang,” keluh Girry Pratama usai sidang di PN Tangerang, Banten.
Dia menilai, proses lelang ini menyalahi aturan karena di kontrak yang dia tandatangani tiga kali tunggakan baru boleh dilelang.
“Dan sebelumnya saya sangat kooperatif. Ini dibuktikan saat saya di luar negeri saya video call-an dengan mereka, menandakan saya masih kooperatif,” lanjutnya.
Girry mengaku tak pernah tahu kapan mobilnya dilelang. Padahal ini bukan kali pertama Girry Pratama melakukan kredit mobil dengan bank swasta tersebut.
“Saya nasabah yang sudah enam mobil (kredit di sana). Mobil saya semua di atas Rp 1 m semua dan semua lunas. Ini gara-gara ke luar negeri balik karantina dilelang,” keluhnya.
“Harapan saya ya pengen baik-baik saja. Tapi mereka kayaknya kebanyakan ngeles. Tapi nggak apa-apa kan ada hukum. Saya juga punya bukti yang jelas. Karantina 14 hari di hotel itu bukan kemauan saya. Pemerintah yang buat,” beber pemilik rumah produksi film Lingkar Karya Pratama itu.
Girry Pratama tak mempermasalahkan uang atau mobilnya. Hanya saja cara bank tersebut melelang sepihak mobilnya dia anggap salah.
Sebagai produser dan sutradara yang berkecimpung dalam pembuatan film rugi miliaran rupiah dianggap biasa. Dia merasa direndahkan karena mobilnya dilelang tanpa ada pemberitahuan terlebih dulu.