TANGSELXPRESS – Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali pada Selasa (13/12) petang. Pada peristiwa itu, sebanyak 46 rumah dilaporkan rusak.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, bangunan yang rusak akibat gempa tersebar di wilayah Kecamatan Kubu, Manggis, Karangasem, Abang, Rendang, dan Bebandem.
Daryono memerinci, gempa menyebabkan 24 rumah rusak ringan di Kecamatan Kubu, lima rumah rusak ringan di Kecamatan Manggis, 10 rumah rusak ringan di Kecamatan Karangasem.
“Kemudian dua rumah rusak ringan di Kecamatan Abang, satu rumah rusak ringan di Kecamatan Rendang, dan empat rumah rusak ringan di Kecamatan Bebandem,” kata Daryono dalam keterangannya, Rabu (14/12).
Daryono meminta warga menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Gempa dengan magnitudo 5,2 terjadi di sekira satu km timur Kubu, Karangasem, pada Selasa (13/12) pukul 18.38 WITA menyusul gempa dengan magnitudo 4,8 yang terjadi pada pukul 17.56 WITA.
BMKG melaporkan, hingga pukul 09.00 WITA telah terjadi 61 gempa susulan dengan magnitudo 1,9 sampai 4,6 di wilayah tersebut.
Daryono menjelaskan bahwa gempa yang terjadi di Karangasem getarannya dirasakan juga di Tabanan, Badung, dan Buleleng di Provinsi Bali serta Lombok Timur, Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat.
Karangasem tercatat pernah mengalami gempa bumi dengan magnitudo 5,6 yang menyebabkan lima orang meninggal dan 284 orang terluka pada 1979.
Selain itu, pada 16 Oktober 2021 wilayah Karangasem mengalami gempa dengan magnitudo 4,8 ​​​​​​yang menyebabkan tiga orang meninggal, 151 orang terluka, 2.512 bangunan rusak, dan 594 fasilitas umum rusak.