TANGSELXPRESS – Dukungan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terus mengalir.
Ketua Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas memiliki keyakinan bahwa Jokowi bersedia apabila dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB.
“Kami akan menyampaikan hal ini nantinya kepada Bapak Jokowi. Kami optimistis apabila pada waktunya nanti, Majelis Umum PBB memberikan kepercayaan penuh dan Jokowi bersedia menjadi Sekjen PBB,” kata Ketua ABJ Michael Umbas di Jakarta, Rabu (16/12).
Menurut dia, kesuksesan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali merupakan salah satu bukti kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi.
Indonesia dapat berdiri sejajar dengan negara-negara besar. Umbas menuturkan diplomasi perdamaian yang dilakukan Jokowi juga begitu luar biasa.
“Dalam forum KTT G20, salah satu yang menjadi kekuatan kepemimpinan Indonesia adalah berani meminta semua pihak untuk menghentikan perang,” kata Ketua ABJ Michael Umbas dalam keterangannya, Rabu (16/11).
Umbas menambahkan, Pembukaan UUD 1945 antara lain menyebutkan bahwa Indonesia turut melaksanakan ketertiban dunia.
Amanat konstitusi tersebut diwujudkan oleh Jokowi dalam berbagai partisipasi dan kontribusi aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Dia mencontohkan, Jokowi telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Moskwa, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv, Ukraina.
“Kami mencatat sepanjang 2022, Jokowi sudah berada di puncak kepemimpinan global. Jokowi tiada henti mengupayakan agar terciptanya perdamaian dunia. Ini selaras dengan amanat konstitusi UUD 1945,” ungkapnya.
Layak Jadi Sekjen PBB
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai Jokowi layak menduduki jabatan Sekjen PBB setelah lengser dari jabatannya pada 20 Oktober 2024.
“Karena legacy yang luar biasa, maka layak mantan Presiden Jokowi berhenti atau 20 Oktober itu layak dijadikan Sekjen PBB,” kata Said, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Jokowi Minta Hentikan Perang
Sementara itu, Jokowi dalam sambutannya pada G20, mendorong negara-negara G20 agar bersama-sama menghentikan perang. Jokowi berharap seluruh negara harus menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten.
“Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk rakyat kita, tetapi juga untuk rakyat dunia. Bertanggung jawab artinya menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip piagam PBB secara konsisten,” kata Jokowi.
Jokowi pun mengajak negara-negara G20 agar tidak memecah belah dunia dan tidak membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin. Sebagai negara demokrasi yang memiliki 17.000 pulau dan 1.300 suku bangsa, Indonesia menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan.