TANGSELXPRESS- Badan Pimpinan Pusat Gerakan Perempuan (BPP GP) Ormas MKGR menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif.
Acara yang digelar ormas pimpinan Adde Rosi Khoerunnisa itu bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hadir di acara tersebut Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang juga anggota Dewan Pembina BPP GP Ormas MKGR Hetifah Syaifudian, Staf Ahli Kemenparekraf Bidang Manajemen Krisis Fadjar Utomo dan Direktur Regulasi Kemenparekraf Sabartua Tampubolon.
Acara juga dihadiri para pelaku ekonomi kreatif, pelaku dan pengusaha pariwisata dan pengusaha UMKM dari Kota Tangsel, Kota Tangerang dan Kota Serang.
Dalam sambutannya, Adde Rosi, menyampaikan bahwa acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari komitmen Ormas Perempuan MKGR dalam rangka menyambut even Presidensi G20 yg akan dilaksanakan di Bali minggu depan dan dukungan terhadap pemerintah dalam menggelorakan sektor ekonomi kreatif sebagai pendapatan negara non migas.
“Kita bersyukur, per hari ini ekonomi kita telah tumbuh 5,6 %, dan ini merupakan pertumbuhan ke empat terbesar di dunia setelah India, Malaysia, dan Vietnam. Kontribusi sektor ekonomi kreatif sangat diharapakan sekali skrg dan ke depan menjadi salah satu urat nadi perekonomian nasional,” tutur Adde Rosi yang juga anggota Komisi III DPR RI.
Adde Rosi menambahkan, sebagai ormas perempuan yang membina dan mendampingi banyak kalangan pengusaha dan pelaku ekonomi kreatif pariwisata dan UMKM dari kalangan perempuan terutama di Banten, perlu memberikan pembekalan pengetahuan dan aturan mengenai ekonomi kreatif kepada para pelaku ekonomi kreatif, makanya sosialiasi PP Nomor 24 Tahun.
Sementara itu, dalam keynote speakernya, Hetifah Syaifudian, menyampaikan bahwa ekonomi kreatif sangat dibutuhkan dalam persaingan global dan kontribusi kepada perekonomian nasional.
Hetifah mengatakan ekonomi kreatif dibutuhkan karena ekonomi memberikan dampak sosial dan kontribusi ekonomi yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air pasca pandemi Covid-19.
Selain itu, kata Hetifah, keberadaan ekonomi kreatif juga telah menunjukkan ke mata dunia akan identitas sebuah bangsa yang besar, yang kaya inovasi dan kreativitas.
Menurutnya, ada tiga sub-sektor utama yang menjadi andalan ekonomi kreatif di Indonesia yaitu 41,7% Kuliner, 15,7% Kriya dan 18,% Fashion.
“Kegiatan Bimtek ini sangat relevan pesertanya perempuan karena ekonomi kreatif Indonesia didominasi oleh pekerja perempuan dengan jumlah pekerja mencapai 64,5%,” ujar Hetifah.
Adapun Fadjar Utomo, dalam materinya menyampaikan bahwa kegiatan Bimtek yang dihadiri oleh para pelaku ekonomi kreatif di Banten ini merupakan salah satu rangkaian rantai nilai ekonomi kreatif, karena di dalamnya ada berbagai aktivitas kreasi yang melahirkan sebuah produksi, distribusi, konsumsi dan konservasi.
Sedangkan, Sabartua Tampubolon memaparkan bahwa dalam PP Nomor 24 Tahun 2022 menjadi kunci jawaban terkait aksesibilitas dan fasilitas pembiayaan dunia usaha khususnya sektor ekonomi kreatif dan UMKM. Fasilitasi skema pembiayaan berbasis Kekayaan Intelektual (KI).
Sabartua mengatakan saat ini Pemerintah memfasilitasi skema pembiayaan berbasis KI melalui Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga keuangan Non Bank.
“Persyaratan Pengajuan Pembiayaan Berbasis KI Proposal pembiayaan, memiliki usaha ekonomi kreatif, memiliki perikatan terkait KI produk ekraf, memiliki surat pencatatan atau sertifikaat KI. Sehingga, kegiatan pagi ini yang diinisiasi oleh BPP GP Ormas MKGR, menemui relevansinya,” ujarnya.