TANGSELXPRESS – Aksi bejat kakek predator seks di Tangsel sangat terkutuk. Kini total korban 4 anak di wilayah Ciputat.
Azis, kakek 63 tahun di Sukamulya, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, melakukan pencabulan dan pemerkosaan ke anak-anak di kampung tersebut.
Azis diduga melakukan aksi bejatnya tersebut di dalam rumahnya. Pelaku telah ditahan di Mapolres Tangerang Selatan.
Aksi pencabulan dan pemerkosaan oleh pelaku diduga telah terjadi lama. Kasus ini terungkap, setelah adanya laporan orang tua korban ke pengurus wilayah tempat tinggal pelaku.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangsel menyebutkan terdapat korban baru yang saat ini didampingi.
Sebelumnya, tiga orang korban telah melaporkan peristiwa pencabulan dan persetubuhan.
Dengan adanya laporan baru bertambah satu jadi empat orang.
“Karena dia (korban) orang susah, dia enggak punya kendaraan, enggak ada ongkos ke Polres, makanya kita dampingi membuat laporan ke Polres,” kata Kepala UPT P2TP2A Tangsel, Tri Purwanto.
Tri menjelaskan, satu korban yang baru membuat laporan itu, diduga mengalami tindakan pencabulan oleh kakek N. Namun Tri, enggan merinci tindak kekerasan yang dialami korban anak berusia 14 tahun itu.
“Korbannya usia sekolah, umur 14 tahun. Pengakuannya dicabuli. Untuk detail tanyakan ke PPA Polres,” katanya
Dia juga mengatakan, untuk empat anak korban pencabulan kakek predator N, saat ini telah menjalani pemeriksaan Polisi, dengan didampingi tim P2TP2A Tangsel.
Sementara, dari empat korban anak itu, baru satu korban mendapat pendampingan psikolog.
“Kalau BAP Polisi sudah semua. Untuk pemeriksaan psikologi kemarin kami jadwal dua orang, tapi yang datang satu. Jadi di reschedule Kamis besok, untuk dua korban yang awal. Untuk yang baru membuat laporan Polisi, sedang proses BAP,” katanya.
Tri menerangkan, empat anak korban kebejatan kakek N, terlihat masih mengalami trauma paska kekerasan seksual yang dia alami. Dia memastikan akan memberikan pendampingan kepada anak-anak perempuan korban predator kakek N.
“Masih trauma ya kelihatanya. Memang dia (pelaku) modusnya diiming-imingi itu (uang),” katanya.