TANGSELXPRES – Di usia yang masih muda, Muhammad Fatah Al Falah bisa menginspirasi banyak orang untuk melek literasi keuangan lewat komunitas yang didirikannya, Kawancuan Indonesia.
Falah, biasa dia dipanggil, begitu semangat saat bicara mengenai keuangan. Menurutnya, banyak para remaja, bahkan orang dewasa yang tidak mengerti literasi keuangan.
Padahal, jika tahu dan dipraktikkan dalam keseharian, literasi keuangan akan membantu manajemen keuangan, bahkan bisa mendapat sumber keuntungan baru.
“Dorongan itu yang membuat saya mendirikan komunitas Kawancuan Indonesia. Sampai saat ini, kalau ada member yang chat soal capaian, itu jadi kepuasan batin,” kata Falah saat ditemui Tangselxpres di kawasan Pamulang.
Sejak kecil Falah memang sudah dikenalkan dengan bisnis. Saat masih SD, ayahnya meminta Falah berjualan kembang api di teras rumah. Banyak temannya yang beli. Perasaan Falah saat itu senang karena dapat uang hasil jualannya sendiri.
Bakat bisnis Falah semakin terasah saat kuliah di Universitas Teknologi Malaysia pada 2018. Sambil kuliah Falah menjalani usaha makanan dan usaha loundry sepatu di sekitaran kampus. Hasilnya lumayan buat kebutuhan hidup di sana bahkan bisa ditabung.
“Terus saat libur 5 hari pulang ke Indonesia kepikiran untuk menggunakan uang nganggur hasil usaha tadi,” kata pria kelahiran Tangerang, 20 Oktober 2000.
Namun Falah bingung mau diapakan uangnya. Falah pun berdiskusi dengan kedua orang tuanya. Hingga akhirnya diberi tahu tentang Galeri Investasi Unpam yang concern pada dunia investasi. Di sana Falah belajar dasar tentang investasi saham.
“Pertama kali saham yang dibeli Indofood CBP, pertimbangannya karena produk indofood sudah merakyat. Saat itu, sekitar Rp 2 juta dapat 2 lot,” kenangnya.
Setelah kembali ke Malaysia, Falah bertemu senior di sana yang bisa menganalisa dan memprediksi harga saham akan naik atau turun dan prediksi itu betul. Sejak itu, Falah semakin tertantang untuk mempelajari investasi saham ini.
Falah terus mendalaminya, sampai memiliki sertifikat Registered Securities Analyst dan Registered Technical Analyst, BNSP. Dari situ, Falah menjadi seorang analis saham. Falah pun kemudian mendirikan Kawancuan Indonesia pada 2021.
Tujuan membentuk komunitas ini sebagai tempat edukasi mengenai literasi keuangan dan investasi. Sebab, kata dia, waktu kecil disuruh orang tua hanya sebatas menabung. Padahal setelah dewasa ada investasi yang ternyata menguntungkan.
Di awal berdiri, anggota kebanyakan remaja seumuran, karena dari teman-temannya. Namun seiring waktu banyak orang yang sudah berkerja bahkan “Emak-emak” yang bergabung di Kawancuan Indonesia.
“Saya ingat awal sekali bilang, kita bisa tukar nasi rendang dengan saham. Saya mengedukasi teman bahwa investasi itu tidak butuh modal yang besar,” katanya.
Selain dunia saham, Falah juga terjun sebagai importir. Awalnya, melihat peluang dari banyak supplier yang memiliki barang namun tidak ada buyer. Tertarik lalu Falah mencari referensi sampai bergabung di komunitas untuk ekspor di Medsos dan ikut kelasnya.
“Awal sekali ekspor gula, sekarang kopi. Saya ingin membantu para petani supaya tambah sejahtera,” katanya.
Satu lagi, belum lama ini Falah memiliki bisnis properti. Dalam waktu dekat Falah bakal melaunching sebuah perumahan di daerah Tangsel.
Tetapi tidak hanya sisi bisnis, Falah ternyata juga menggagas Kawan Sinergi yang didalamnya ada program investasi akhirat. Dengan Kawan Sinergi ini, Falah mengajak teman-temannya untuk berdonasi kepada anak-anak yatim.
“Sejauh ini rutin memberikan donasi ke panti yayasan. Ke depan tidak tanya berupa materi, kita akan berikan kegiatan yang menunjang skill mereka,” ujarnya.