TANGSELXPRESS – Asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto beri alasan pasca STY ancam mundur dari kursi pelatih kepala jika Ketua Umum (Ketum) PSSI, Muchamad Iriawan atau Iwan Bule didesak mengundurkan diri sebagai tanggung jawab Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim).
Menurut Nova, Shin Tae Yong menyampaikan keputusannya mundur dari kursi pelatih Timnas Indonesia itu merupakan pendapat murni dari dirinya sendiri dan tidak ada paksaan dari pihak lain maupun dari federasi, Minggu 16 Oktober 2022.
Dengan begitu, Nova menilai statmentnya Shin Tae Yong tersebut dinilainya banyak pro-kontra. Namun begitu, Nova memastikan keputusan Shin Tae Yong tidak ada motif tekanan alias pendapat murni.
“Stanment head coach kami pastinya banyak pro dan kontra dan kami sanat bisa memahaminya tapi tanpa mengurangi rasa hormat dan melepaskan rasa kemanusiaan atas kejadian tersebut,”terang Nova Arianti melalui akun Instagram miliknya @novarianto30.
“Kami memastikan itu semua tanpa tekanan dan keluar dari hati paling dalam coach kami,”lanjutnya.
Seperti diketahui, STY menyatakan akan mengundurkan diri jika Iwan Bule selaku Ketua Umum PSSI didesak untuk mundur dari kursi Ketum PSSI akibat Tragedi Stadion Kanjuruhan. Pernyataan STY tersebut disampaikan melalui akun Instagram miliknya.
“Seseorang yang sangat mencintai sepak bola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI,” tulis Shin Tae-yong
“Menurut saya jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri. Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai satu tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama,”sambungnya.
Sebagai informasi, tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang dan melukai 547 orang tersebut muncul desakan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule untuk angkat kaki dari Ketum PSSI sebagai tanggung jawab Tragedi Stadion Kanjuruhan.