TANGSELXPRESS – Warga Cireundeu, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan menjerit. Gara-garanya, tempat wisata yang berada di kelurahan itu, Situ Gintung 3 ditutup secara sepihak.
Mereka akhirnya mendesak agar Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) turun tangan mengatasi kemelut penutupan Situ Gintung 3yang dilakukan pihak-pihak tertentu sejak Jumat (9/9) pagi.
“Di kawasan ini terdapat sejumlah usaha dan puluhan pegawai yang selama ini menggantungkan hidupnya pada taman wisata Situ Gintung 3. Dengan penutupan ini mereka menjadi kehilangan pekerjaan,” keluh Ketua RW 05 Kelurahan Cireundeu, Afifuddin.
Ia menjelaskan, penutupan kawasan situ Gintung Gintung 3 disebabkan terjadinya sengketa antarkeluarga. Masing-masing keturunan ahli waris mengklaim bahwa tanah itu adalah miliknya, karena tidak tercapai kesepakatan akhirnya terjadi penutupan.
Penutupan akses ke kawasan wisata Situ Gintung 3 diketahui sejak Jumat pagi, ketika sejumlah warga dan karyawan serta anak sekolah yang mau belajar tidak bisa masuk ke areal tersebut. Di depan pagar seng yang membentang sepanjang batas kawasan Situ Gintung 3 tertulis secarik kertas putuh dengan kata-kata: TUTUP TIDAK ADA KEGIATAN.
Afiffudin mengakui, Situ Gintung 3 dikenal sebagai tempat wisata umum sejak tahun 1970-an, atau sejak 50 tahun lalu. Di dalam kawasan wisata ini terdapat lapangan tenis, lapangan panahan, kebun edukasi, sekolah Bunayya, area outbond, rumah makan, aula untuk pertemuan-pertemuan, serta lapangan luas yang biasa dipakai untuk camping anak-anak sekolah serta menampung ribuan pengunjung.
Pemkot Tangsel sering mengadakan acara di kawasan wisata ini, termasuk Festival Tangsel 2022 diadakan di tempat tersebut. Wali Kota saat ini Benyamin Davnie maupun eks wali kota Airin Rachmi Diany beberapa kali menghadiri acara di tempat wisata yang sangat rindang dan asri tersebut.
Selain sebagai tempat wisata, area Situ Gintung 3 yang berada persis di sisi selatan Situ Gintung adalah tempat resapan air dan paru-paru Kota Tangsel karena di dalamnya masih terdapat pohon-pohon besar dan rindang penyejuk lingkungan.
Tahun 2009 bendungan Situ Gintung pernah jebol yang mengakibatkan sekitar 100 orang meninggal dunia dan 300 rumah hancur. Musibah tersebut menjadi ingatan buruk bagi sebagian warga yang tinggal di sekitar situ.
Sejak beberapa bulan terakhir kawasan Situ Gintung 3 mulai dipagar. Menurut informasi, kemungkinan akan dialihfungsikan menjadi kawasan perumahan. Padahal menurut Perda dan Rencana Tata Ruang Tangsel, jarak 50 meter dari garis danau atau setu tidak boleh ada bangunan permanen.
Karena pentingnya peran Situ Gintung 3 sebagai salah satu kawasan hijau dan sumber mata pencaharian penduduk di Tangsel, Ketua RW 05 meminta Pemkot untuk segera turun tangan menyelesaikan masalah penutupan kawasan wisata tersebut. “Harapannya segera dibuka kembali,” katanya.