TANGSELXPRESS – Menyikapi peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa salah satu santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) 1 di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada 22 Agustus 2022 lalu, Polres Ponorogo mulai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian.
Kapolres Ponorogo Ajun Komisaris Besar Catur Cahyono Wibowo mengatakan, saat olah TKP, pihaknya juga melakukan penyitaan sejumlah barang bukti untuk kemudian dilanjutkan dengan pra rekonstruksi.
“Untuk olah TKP, disana juga sekalian melakukan penyitaan yang kami lanjutkan dengan pra rekonstruksi, ada sekitar 50 adegan yang bisa menggambarkan mulai awal ceritanya (penganiayaan) sampai ending cerita itu,” kata Catur seperti dikutip dari unggahan video di akun Instagram Polres Ponorogo, Rabu (7/9).
“Yang pasti disitu tergambarkan runtutan ceritanya dan mudah-mudahan berjalan dengan lancar,” sambungnya.
Catur menyatakan bahwa untuk memastikan korban meninggal itu bukanlah tupoksi dari kepolisian. Namun, yang pasti nanti ada saksi ahli yang akan menerangkan untuk hal tersebut.
“Yang pasti di TKP kita menyita beberapa barang bukti berupa potongan kayu, air minum, ada minyak kayu putih dan ada beberapa alat lainnya, termasuk becak,” jelasnya.
“Untuk kegiatan tersebut (olah TKP) berhenti sampai di rumah sakit. Setelah itu diselesaikan dalam artian kita olah TKP hanya sebatas sampai di rumah sakit,” tambahnya.