TANGSELXPRESS – Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), terus menumpuk. Warga sekitar pun mulai mengeluh jika bau dari gunung sampah di sana kian menyengat.
Penumpukan sampah di TPA Cipeucang memang tak bisa lagi dikendalikan usai disetopnya pengiriman ke TPA Cilowong, Serang, oleh warga sejak 3 hari lalu. Jika sebelumnya Tangsel mengirim 400 ton sampah ke Cilowong tiap hari, kini kerjasama itu sementara waktu dihentikan.
Saat ini, giliran warga Tangsel yang terdampak atas penumpukan sampah TPA Cipeucang. Terutama mereka yang pemukimannya berada di sekitar Serpong BSD. Bau sampah busuk itu tercium lebih sering dari biasanya.
“Hampir di seluruh Serpong BSD kecium baunya, Nusaloka aja kan bau (kecium). Terasanya memang udah dari lama, apalagi abis hujan, tapi sekarang ini malah lebih sering dan baunya makin santer,” tutur Noor Saidah Ma’arif (45), warga Delatinos, Serpong, Jumat (2/9/2022).
Warga sekitar lainnya, Endang Pujiati Sembiring (52) mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, aroma tak sedap dari TPA Cipeucang benar-benar membuat warga terganggu. Apalagi saat hujan turun, baunya kian menusuk hidung.
“Jadi aromanya itu luar biasa, kita sudah protes ke Ketua RT, Ketua RT juga sudah menyampaikan ke yang lebih tinggi lagi (RW). Karena ironis ya, komplek yang kita bilang cukup nyaman, enak buat tempat tinggal tapi kalau udah mulai musim hujan itu terdampak baunya Cipeucang,” katanya ditemui terpisah.
Volume sampah di TPA Cipeucang bakal terus bertambah, tiap hari ada sekitar 400 ton sampah yang masuk. Pantauan di lokasi, tumpukan sampahnya telah mencapai ketinggian sekira 10 meter. Pengelola pun was-was, lantaran beban yang overload bisa menyebabkan penyangga di bagian bawah jebol.
“Saya khawatirnya begini, kalau bebannya terlalu berat khawatir penyangga-penyangga di bawahnya nggak kuat. Sebenarnya sampah itu nggak boleh ngelewatin bronjong, sekarang kan (sampah) udah tinggi,” ungkap Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, M Firdaus.
Seperti diketahui, pengiriman sampah dari TPA Cipeucang menuju TPA Cilowong terhenti sejak 3 hari lalu akibat demo warga di Kota Serang. Padahal Pemkot Tangsel dan Pemkot Serang telah menjalin kerjasama sejak 2021 lalu soal pengelolaan sampah.
Dari kesepakatan antara Pemkot Tangsel dan Serang disebutkan, tiap harinya Tangsel akan membuang 400 ton sampah ke TPA Cilowong. Konsekuensinya, Tangsel harus membayar biaya retribusi dan bantuan keuangan dalam bentuk lain bagi pemerintah Kota Serang.