JAKARTA – Operasi Zebra 2025 telah memasuki hari kedelapan (H8). Total penindakan pelanggaran lalu lintas mencapai 642.865 perkara di seluruh Indonesia.
Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan H8 merupakan fase penting untuk menilai keandalan pola operasi.
“Hari kedelapan menunjukkan ketahanan ritme operasi. Data yang masuk harus tetap menjadi dasar setiap keputusan di lapangan,” jelas Agus Suryonugroho kepada wartawan, Selasa (25/11/2025).
Agus merinci penindakan berbasis digital melalui ETLE statis mencatat 59.681 perkara, sedangkan ETLE mobile menyumbang 55.382 perkara. Penindakan manual berada pada angka 8.123 perkara, yang diterapkan hanya untuk pelanggaran tertentu.
Sementara sanksi teguran mencatat angka paling tinggi, yakni 519.679 kegiatan. Jumlah teguran yang masif ini menjadi wujud pendekatan humanis dan edukasi langsung kepada masyarakat di lapangan.
“Penegakan hukum harus dijalankan secara profesional dan tetap menjaga etika pelayanan,” ujarnya.
Menurut Agus, edukasi menjadi fondasi keselamatan yang terus diperkuat. Total kegiatan Binluh (pembinaan dan penyuluhan) H8 mencapai 162.046 kegiatan. Interaksi intensif ini mencakup 63.073 sambang komunitas dan 52.237 sosialisasi di sekolah/kampus.
Penyebaran materi edukasi mencapai skala besar, yakni 1.510.648 kegiatan. Distribusi materi visual ini meliputi 774.677 leaflet dan 675.465 stiker. Kakorlantas meminta wilayah untuk mempertahankan pola pembinaan ini.
“Edukasi adalah fondasi keselamatan. Semakin banyak masyarakat terlibat, semakin kuat budaya ketertiban,” tukasnya.






